SULTRABERITA.ID, KENDARI – Kepala Dinas Perhubungan Sultra, Hado Hasina menegaskan pemerintah akan memperketat pengawasan dan pengamanan arus lalu lintas di Jembatan Teluk Kendari.
Selain rambu lalu lintas, jembatan yang kini menjadi ikon baru Sultra itu akan dilengkapi CCTV dan perangkat khusus menghindari hal iseng dilakukan masyarakat di atas jembatan. Misalnya saja memancing atau bunuh diri.
Pasalnya, bukan tak mungkin jalan layang yang dibangun di atas Teluk Kendari itu dijadikan sebagai lokasi aktifitas mancing ‘antimainstream’ oleh warga.
Kasus bunuh diri di atas jembatan sebagaimana banyak terjadi pun bisa saja terjadi di jembatan megah yang kini viral sebagai spot selfie masyarakat.
“Pengawasan lebih ketat menghindari adanya yang iseng mancing serta bunuh diri akan di cek besok di lapangan,” ucap Hado Hasina usai rapat bersama Balai Pengelolan Jalan Nasional (BPJN) Sultra dan BPTD XVIII, Senin 26 Oktober 2020.
Untuk masalah ini, lanjut Hado Hasina, akan ada fasilitas rambu tambahan dan CCTV serta pengeras suara dipasang di jembatan yang dibangun di era Gubernur Nur Alam guna mencegah kejadian berbahaya seperti di atas.
“Ada tindakan efek jera bagi yang melanggar,” jelas mantan PJ Wali Kota Baubau itu.
Beberapa fasilitas jalan yang akan dipasang di Jembatan Teluk Kendari antara lain rambu lalu lintas, marka jalan, pita pengejut, serta lampu warning light.
Sebagai informasi, tak lama setelah peresmian jembatan oleh Presiden RI, Joko Widodo, insiden kecelakaan terjadi di atas Jembatan Teluk Kendari menyusul ramainya warga mendatangi objek wisata baru itu. Beruntung, kejadian ini tak sampai menimbulkan hal fatal.
Setelah kejadian ini, pemerintah menutup sementara akses jalan bagi pengguna kendaraan di Jembatan Teluk Kendari mulai Senin 26 Oktober 2020. Sementara pemerintah merangpungkan pemasanan rambu lalu lintas dan alat pengaman khusus, pejalan kaki masih dibolehkan melintas sekedar mengabadikan momen berada di atas jembatan yang menelan biaya Rp 800 miliar lebih itu. Adm