LAJUR.CO, KENDARI – Setelah tujuh hari pencarian intensif, harapan keluarga dan tim penyelamat untuk menemukan Wa Soeladi (74), warga Kecamatan Pasarwajo yang hilang di kebun Desa Kumbewaha, Kecamatan Siotapina, harus ditangguhkan.
Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari secara resmi menutup operasi pencarian pada Senin (29/4) malam, menyusul tidak ditemukannya tanda-tanda keberadaan korban.
“Operasi SAR ditutup dengan mengembalikan para personel ke satuannya masing-masing,” ungkap Kepala KPP Kendari, Amirudin AS.
Awalnya, Wa Soeladi dilaporkan hilang sejak 23 April 2025 saat hendak kembali ke kebun bersama suaminya usai membeli beras di Desa Sumber Sari. Suaminya yang berjalan lebih dulu sempat mencari Wa Soeladi ketika ia tak kunjung tiba di kebun hingga pukul 10.00 WITA.
Namun saat itu, upaya pencarian suami Wa Soeladi bersama masyarakat setempat selama berjam-jam tak membuahkan hasil.
Operasi SAR yang melibatkan berbagai unsur, mulai dari personel Basarnas Kendari, Polsek Sampoabalo, TNI, PMI Baubau, hingga warga sekitar, telah dikerahkan selama sepekan.
Para personel yang tergabung dalam Tim SAR gabungan ini dilengkapi dengan dukungan peralatan seperti drone thermal, alat komunikasi, serta perlengkapan evakuasi dan medis.
Namun, medan kebun yang luas dan cuaca yang berubah-ubah menyulitkan pencarian. Pada hari ke tujuh, Tim SAR melakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak keluarga korban untuk menghentikan proses pencarian tersebut.
“Meski sudah ditutup , namun operasi bisa dibuka kembali jika ada petunjuk baru soal keberadaan korban,” tambahnya.
Keputusan ini menjadi pukulan berat bagi keluarga korban yang masih menggantungkan harapan. Penutupan operasi bukanlah akhir dari pencarian, melainkan jeda yang penuh harap bahwa satu saat nanti, keberadaan Wa Soeladi bisa terungkap. Red