LAJUR.CO, KENDARI – Harga beras di sejumlah pasar di Kota Kendari terbilang masih relatif tinggi. Tingginya harga beras ini sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir. Fenomena kenaikan harga pangan ini disikapi pemerintah dengan menggelar pasar murah menyediakan kebutuhan pokok, salah satunya beras.
Salah seorang pelanggan beras mengatakan selisih harga berkisar dua ribuan dari harga sebelumya. Jika biasanya ia bisa mendapatkan beras seharga Rp9 ribu sampai Rp10 ribu per liternya, maka sekarang naik hingga dua belas ribuan.
“Iya masih mahal. 12 ribu 1 liter, dulu itu 9 sampai 10 ribu,” ujar Fitri, Selasa (7/11/2023).
Sebelumnya, Kepala Divre Bulog Sultra Mardati Saing mengatakan harga beras di Kota Kendari sudah mulai melandai. Pasokan beras yang dikuasai Bulog saat ini dipastikan dapat memenuhi kebutuhan kegiatan gerakan pasar murah yang masih kerap digelar.
“Kalau kami lihat sebenarnya sekarang sudah melandai. Harga beras masih bertahan sesuai harga eceran tertinggi (HET), dimana kalau beras medium itu Rp10900, tapi masih ada yang menjual 11 ribuan,” jelas Mardati Saing, Jumat (3/11/2023).
Kegiatan Pasar Murah dilakukan guna mendukung upaya pemerintah dalam rangka mengendalikan inflasi bersumber dari komponen beras. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat, inflasi di Sultra untuk September 2023 mengalami kenaikan sebesar 0,36 persen.
Lanjut Mardati, sebanyak 18.700 ton beras merk dagang program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP) telah dikucurkan Bulog Sultra untuk memenuhi kebutuhan beras selama adanya kegiatan pasar murah. Red