SULTRABERITA.ID, KENDARI – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan Selasa (21/4). Pergerakan indeks sahamdipengaruhi jatuhnya harga minyakdunia.
Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) minus US$37,63 per barel. Ini merupakan level harga terendah dalam sejarah NYMEX membuka perdagangan pada 1985 silam.
BACA JUGA:
- Awal Tahun 2025, Jumlah Investor Pasar Modal Lampaui 15 Juta
- Perhiasan Penumpang Lion Air Rute Makassar-Kendari yang Hilang di Bagasi Akhirnya Ditemukan
- Lion Air Angkat Suara Terkait Kasus Pencurian Emas di Bagasi Penumpang Tujuan Kendari
- Tim Asistensi ASR-Ir Hugua: Program 100 Hari Kerja Fokus ke Janji Kampanye Realistis & Urgen
- Coretax Eror Terus, Urus Pajak Masih Pakai Sistem Lama
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan fluktuasi harga minyak dunia berimbas pada harga komoditas, yang ujung-ujungnya menekan kinerja indeks saham.
“Kami perkirakan IHSG melemah. Anjloknya harga minyak sangat berpengaruh bagi negara penghasil komoditas seperti Indonesia,” ujarnya, dikutip dari risetnya pada Selasa, (21/4).
Ia memprediksikan IHSG bergerak dalam rentang support 4.511-4.544 dan resistance 4.639-4.701.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi indeks bergerak negatif dibebani sentimen global, sehingga koreksi wajar dapat dimanfaatkan untuk belanja saham jangka panjang.
“IHSG saat ini terlihat bergerak melemah,” kata William.
Ia memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang support 4.302 dan resistance 4.718.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street ditutup kompak loyo. Indeks Dow Jones jeblok 2,44 persen ke level 23.650, S&P 500 terjun 1,79 persen ke level 2.823, dan Nasdaq Composite turun 1,03 persen menjadi 8.560. Adm
Sumber: cnnindonesia.com
Judul: https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20200421063032-92-495469/kejatuhan-harga-minyak-bebani-pergerakan-ihsg