SULTRABERITA.ID, KENDARI – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan melemah pada perdagangan Selasa (21/4). Pergerakan indeks sahamdipengaruhi jatuhnya harga minyakdunia.
Harga minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) minus US$37,63 per barel. Ini merupakan level harga terendah dalam sejarah NYMEX membuka perdagangan pada 1985 silam.
BACA JUGA:
- Pertamina Patra Niaga Sulawesi Gelar Turnamen Voli Pertamina Cup III
- 5 Rekomendasi Beasiswa dalam Negeri yang Jarang Diketahui
- Batas Aman Konsumsi Air Isi Ulang Menurut Kesehatan Lingkungan
- Logo Maxim Kendari Muncul di Banner BNN Sultra, Komitmen Dukung Gerakan Anti-Narkoba
- Bantuan Pendidikan untuk Siswa SMA Masih Bisa Diakses, Ini Caranya
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan fluktuasi harga minyak dunia berimbas pada harga komoditas, yang ujung-ujungnya menekan kinerja indeks saham.
“Kami perkirakan IHSG melemah. Anjloknya harga minyak sangat berpengaruh bagi negara penghasil komoditas seperti Indonesia,” ujarnya, dikutip dari risetnya pada Selasa, (21/4).
Ia memprediksikan IHSG bergerak dalam rentang support 4.511-4.544 dan resistance 4.639-4.701.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi indeks bergerak negatif dibebani sentimen global, sehingga koreksi wajar dapat dimanfaatkan untuk belanja saham jangka panjang.
“IHSG saat ini terlihat bergerak melemah,” kata William.
Ia memperkirakan IHSG bergerak dalam rentang support 4.302 dan resistance 4.718.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street ditutup kompak loyo. Indeks Dow Jones jeblok 2,44 persen ke level 23.650, S&P 500 terjun 1,79 persen ke level 2.823, dan Nasdaq Composite turun 1,03 persen menjadi 8.560. Adm
Sumber: cnnindonesia.com
Judul: https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20200421063032-92-495469/kejatuhan-harga-minyak-bebani-pergerakan-ihsg