SULTRABERITA.ID, KENDARI – Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI melalui Direktorat Jasa Kelautan dan Kementrian Pariwisata (Kemenpar) memberi pelatihan selam pada sejumlah komunitas pecinta lingkungan dan wisata di Sultra.
BACA JUGA :
- ATM Bank Sultra di DKI Jakarta Bertambah, Terbaru Ada di Mess Pemprov
- 528 Hari Pengabdian Andap Budhi Revianto di Sultra, Delapan Isu Strategis Nasional Rampung
- Tri Berdayakan Calon Atlet Esports Lewat Ajang H3RO Masterclass
- Kemendikti Pastikan KIP Kuliah Aman, Tak Dipangkas Efek Efisiensi Anggaran
- Harga Emas Antam Cetak Rekor, Tembus Rp 1,7 Juta per Gram
Selama tiga hari berturut komunitas pecinta lingkungan yang terdiri dari kaum milenial ini diajari bagaimana mengeksplore wisata bahari di Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe secara savety oleh instruktur selam profesional.
“Ini adalah program kerjasama antara KKP dan Kemenpar dalam rangka pemanfaatan wisata bahari,” terang Kasi Wisata Bahari KKP RI, Theresia Susanti pada Sultraberita.id, 22 Desember 2019.
Para komunitas dibekali pengetahuan teknik menyelam secara profesional untuk menghindari risiko maut saat menikmati keindahan bawah laut. Termausk juga kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan laut demi menjamin keberlanjutan wisata bahari di Sultra.
“Bagaimana agar wisata bahari konsisten terhadap pelestarian lingkungan. Lahirnya eko wisata yang keberlanjutan. Mereka nantinya akan menjadi penggerak konservasi dan wisata bahari di Sultra,” jelas Theresia Susanti.
Selain Sulawesi Tenggara, kegiatan serupa turut digelar diberbagai wilayah pesisir yang menjadi bagian destinasi wisata bahari di Indonesia. Diantaranya, Lombok, NTB, Gorontalo, Buleleng Bali hingga Nias.
“Kita punya banyak penyelam lokal hanya rata-rata belum memiliki sertifikasi. Nah pelatihan peluang bagi mereka memperoleh legalitas sertifikasi sebagai penyelam. Sertifikasi ini penting bagi guide wisata atau peneliti agar diijinkan mengeksplore keindahan bawah laut kita,” ujar Profesor Baru Sadarun, Instruktur Lembaga Sertifikasi Selam POSSI yang juga akademisi Universitas Halu Oleo.
Pelatihan selam yang digelar sejak 20-23 Desember diantaranya melibatkan BPSPL Makassar Satker Kendari, Direktorat Jasa Kelautan Dirjen PRL, Pusat Studi Laut Dalam dan Laut Dangkal Universitas Halu Oleo, DKP Provinsi Sulawesi Tenggara, BKSDA Sulawesi Tenggara dan WWF Indonesia. Termasuk Kelompok Masyarakat Maritebari, Kelompok Masyarakat Karang Mandiri dan Bumdes Holestar Tomia. Adm