LAJUR.CO, KENDARI – Kepala Dinas Kominfo Sultra Dr M Ridwan Badallah melakukan survei di Kabupaten Konawe Selatan dan Bombana menyusul rencana pembangunan Base Transceiver Station (BTS). Observasi dan survei pembangunan BTS dipusatkan di Desa Suka Mukti, Kecamatan Andoolo Barat Kabupaten Konsel dan Desa Wia-Wia, Kecamatan Mata Usu, Kabupaten Bombana.
Masyarakat di dua daerah tersebut, kata Ridwan Badallah, sering mengeluhkan hambatan akses jaringan internet. Terutama di Kabupaten Bombana, pelajar di sana sulit mengakses program belajar mengajar yang berbasis internet.
Survei yang berlangsung selama empat hari berturut bertujuan mengecek kelayakan pembangunan BTS tahun 2023 ini.
Khusus di Desa Suka Mukti, Konsel, pemasangan BTS dipending lantaran daerah tersebut tidak masuk dalam kawasan 3 T dan telah memiliki jaringan fiber optik.
“Jadi tidak dibenarkan membangun BTS di daerah yang memiliki FO. Terkait masih lemahnya signal maupun blankspot di beberapa lokasi di Kecamatan Andoolo Barat, maka akan dicarikan solusi oleh Diskominfo Sultra bersama Diskominfo Kabupaten Konawe Selatan dengan menghadirkan provider dan perwakilan masyarakat di semua Desa di Kecamatan Andoolo Barat,” jelas Ridwan.
Khusus hasil di Desa Wia-wia, sudah terjangkau oleh infrastruktur BTS yang dibangun oleh BAKTI Kominfo RI. BTS tersebut sudah dapat melayani akses internet, baik whatsapp, telepon dan media sosial lainnya.
Hanya saja kemampuan jaringan yang terbatas membuat masyarakat tidak dapat melakukan upload maupun download data, memutar video pembelajaran dan memutar atau mengupload video baik ke media sosial maupun untuk kebutuhan pendidikan dan pemerintahan.
“Kesimpulannya, belum dapat dilakukan PKS dari BAKTI ke pihak PT. Telkomsel yang diinisiasi Diskominfo Kabupaten Bombana disebabkan pembangunan BTS se-Indonesia oleh BAKTI masuk di ranah penyidikan dan belum belum inkrah,” jelasnya. Adm