LAJUR.CO, KENDARI – Sosok Tina Nur Alam dikenal publik luas sebagai satu-satunya legislator perempuan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sulawesi Tenggara (Sultra) yang berhasil duduk di Senayan. Tahun ini, genap empat tahun istri Gubernur Sultra periode 2008-2018, H Nur Alam tersebut mengemban amanah sebagai wakil rakyat.
Eksistensi Tina Nur Alam di panggung politik tak bisa dipandang sebelah mata. Wanita berhijab itu tercatat dua kali lolos melenggang sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Perdana pada periode 2014-2019. Periode kedua pada tahun 2019-2024. Pada ajang Pemilu 2019, dia berhasil meraup dukungan 39.076 suara dari Daerah pemilihan (Dapil) Sultra.
Meski langkah politiknya terlihat kalem, Tina Nur Alam sukses mengalahkan dominasi politisi pria yang acapkali menguasai panggung pileg menuju Senayan.
Kontribusi Tina Nur Alam sebagai pengembangan aspirasi rakyat pun terbilang sangat besar mendorong beragam inovasi dan program positif bagi masyarakat di Bumi Anoa. Beberapa program pemerintah pusat seperti bantuan di sektor pendidikan terus bergulir di Sultra berkat suara vokal Tina Nur Alam.
Sebagai satu-satunya anggota DPR RI perempuan dapil Sultra, ia juga konsisten menyuarakan kepentingan kaum wanita di lembaga legislatif.
“Ini adalah sebuah amanah yang besar. Kesempatan jadi anggota DPR juga menjadi peluang saya untuk menyuarakan kepentingan perempuan dalam berbagai bidang melalui lembaga legislatif. Tentunya memperjuangkan kepentingan masyarakat Sultra secara umum,” kata Tina Nur Alam, beberapa waktu lalu sebagaimana dikutip dari limapagi.id.
Berbagai aspirasi yang disampaikan masyarakat baik lewat forum reses, kunjungan dapil atau kunker selalu di respon dengan gerak nyata. Ia tak jarang terjun langsung sekedar mengetahui apa yang menjadi keluhan maupun kebutuhan masyarakat yang merupakan konstituennya
“Aspirasi itu ada yang saya bawa ke forum-forum rapat komisi agar segera ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat. Ada juga yang saya upayakan lewat jalur koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait. Sepanjang itu menjadi kebutuhan ril masyarakat, pasti saya perjuangan. Bersyukur, banyak program kementerian pusat dimana Sultra menjadi prioritas,” jelas Ketua Garnita Malahayati Nasdem Sultra Giona Nur Alam.
Tina Nur Alam diketahui duduk di Komisi VI DPR RI. Di komisi ini, politisi Nasdem itu sehari-hari berkecimpung pada tugas bidang perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, UKM BUMN, dan standarisasi nasional.
Posisi ini sejatinya sejalan dengan latar belakang pendidikan formal Tina Nur Alam. Ia merupakan lulusan dari Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo (UNHALU). Di universitas negeri terbesar di Sultra itu, Ibunda Radhan Algindo Nur Alam ini merampungkan program magister manajemennya.
Darah Politik
Sebelum aktif di politik, Tina Nur Alam merupakan seorang abdi negara yang bertugas di Bappeda Provinsi Sultra. Di lembaga eksekutif ini, Tina Nur Alam menjabat Kepala Bagian Pertambangan dan Energi. Berikut di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Sultra sebagai Kepala Bidang Pemasaran Wisata.
Tina Nur Alam mengatakan sejak kecil dirinya memang cukup akrab dengan panggung politik. Darah politik memang mengalir dalam tubuhnya lewat ayahnya, H. Abdul Hamid Hasan.
Abdul Hamid Hasan merupakan guru politik Tina Nur Alam. Sang ayah diketahui pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Sultra pada tahun 1966-1970. Abdul Hamid Hasan juga tercatat sebagai merupakan salah satu pendiri Provinsi Sultra.
Pemahaman politik Tina Nur Alam kemudian makin ditempa oleh suami tercinta, Nur Alam. Sepakat terjang Nur Alam sebagai Gubernur Sultra dua periode membuat Tina Nur Alam kian mumpuni menghadapi kompetisi politik yang rerata digawangi kalangan pria.
Saat menyandang status istri Gubernur Sultra, sederet jabatan penting berbagai organisasi diemban oleh Tina Nur Alam. Di antaranya, Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sultra dan Ketua Dekranasda Provinsi Sultra. Tina Nur Alam juga pernah diamanahkan menjadi leader Dewan Kehormatan PERIP Provinsi Sultra (2012-2017), anggota Dewan Pembina BKMT Provinsi Sultra (2012-2017), Ketua Dewan Pertimbangan IKA UNHALU (2009-2013), Ketua Lembaga Seni Qosidah Indonesia atau LASQI (2009-2018), kmKetua LPA Provinsi Sultra dan Ketua BK3S Provinsi Sultra.
Kepiawaian politik Tina Nur Alam juga sempat mendapat sanjungan dan jempol dari Bupati Muna dua periode Rusman Emba. Rusman menuturkan Tina Nur Alam merupakan politisi daratan Sultra yang sangat potensial dan patut diperhitungkan. Adm