LAJUR.CO, KENDARI – Aksesibilitas transportasi udara menuju ke Pulau Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tak kunjung aktif kembali sangat berdampak terhadap industri pariwisata setempat. Industri pariwisata di Kabupaten Wakatobi kini bisa diibaratkan tengah mati suri.
Sudah berbulan-bulan, aktivitas penerbangan di Bandara Matahora, Wakatobi sudah tidak ditemukan. Efeknya terhadap destinasi wisata adalah berkurangnya jumlah atau angka kunjungan turis. Sehingga, para pegiat wisata turut merasakan imbasnya yakni pendapatan yang menurun.
Di tengah kondisi seperti itu, mereka harus tetap menghidupi keluarganya. Pilihan untuk menjajaki pekerjaan lain pun tak terelakkan. Sebab jika hanya mengandalkan sumber pendapatan dari destinasi yang dimiliki, tentu mereka tak mampu bertahan.
“Teman-teman melakukan pekerjaan lain di luar pariwisata, dan lainnya. Beberapa mencoba peruntungan di daerah lain,” kata Founder Wakatobi Dive Trip, Seto Aryadi, Selasa (7/5/2024).
Kabupaten Wakatobi sangat terkenal dengan destinasi wisata bawah lautnya. Slogan ‘Surga Nyata Bawah Laut di Pusat Segitiga Karang Dunia’ melekat di pulau ini. Kawasan ini juga ditetapkan sebagai salah satu dari 10 ‘Bali Baru’ dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).
Seto juga menyebut, keindahan alam bawah laut di Pulau Wakatobi menjadikannya sebagai tujuan wisata dunia. Sebelum maskapai penerbangan berhenti beroperasi di Bandara Matahora, turis mancanegara banyak berdatangan untuk berwisata ke Wakatobi.
Harapan di hati para pegiat wisata pun tumbuh seiring meningkatnya angka kunjungan ke lokasi mereka. Namun, hal itu kini menjadi berbeda. Moda transportasi udara yang biasanya mengangkut para penyelam ke Wakatobi tak kunjung diaktifkan lagi.
Pemprov Sultra diketahui akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp25 miliar untuk subsidi penerbangan di Bandara Matahora. Kebijakan ini telah dibahas sejak Februari 2024 lalu. Subsidi akan diberikan kepada pesawat Wings Air yang melayani rute penerbangan ke Wakatobi.
Wacana bantuan keuangan untuk mengaktifkan kembali penerbangan ke Wakatobi itu pun hingga Mei 2024 belum terealisasi.
“Belum ada kabar, informasinya sementara pengurusan,” ujar Seto. Red