SULTRABERITA.ID, KENDARI – Partai Beringin Berkarya (Berkarya) bersiap menggelar Musyawarah Wilayah, Rabu 23 September 2020, untuk menentukan leader definitif baru pasca kepemimpinan Hasan Mbou.
Hal tersebut disampaikan Plt Ketua DPW Partai Berkarya, Edy Pranajaya pada SULTRABERITA.ID, Selasa 22 September 2020. Kata dia, sejak peralihan pucuk pimpinan pusat Partai Berkarya dari Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto ke Muchdi PR, Partai Berkarya melakukan refresh formasi pengurus secara menyeluruh se-Indonesiahingga ke kabupaten
Termasuk di Sultra, posisi Hasan Mbou terpaksa dibekukan karena tetap meyakini Tommy Soeharto sebagai Ketua DPP Partai Berkarya. Padahal sesuai SK Kemenkumham, Partai Berkarya kubu Muchdi PR lah yang mendapat legalitas.
Selang masa transisi hingga terpilihnya ketua baru, posisi Hasan Mbou dijabat oleh Edy Pranajaya.
Edy mengatakan formasi pengurus termasuk calon 01 DPW Partai Berkarya Sultra sejatinya sudah ada. Agenda Muswil yang digelar Partai Berkarya selanjutnya sebagai formalitas legalisasi para pengurus baru. Hal ini berlaku di seluruh DPW maupun DPC Partai Berkarya di Indonesia.
“Hanya sebatas formalitas. Ketua dan sekretaris sudah ditetapkan. Karena berpikir bahwa
di-SK-kan oleh DPW maka lewat ajang Muswil. Namun sebenarnya sudah diputuskan hanya formalitas saja,” jelas Edy.
Meski terjadi pecah kongsi, lanjut Edy, Partai Berkarya kubu Muchdi PR tetap merangkul kader yang sempat berseberangan. Termasuk Ketua DPW Partai Berkarya sebelumnya, Hasan Bou.
“Kalau nanti beliau (Hasan Mbou) sudah mengakui SK baru, DPP bisa atur posisi sebagai dewan pertimbangan atau dewan pakar. Tapi sepanjang belum sejalan belum bisa,” jelas pria yang juga menjabat Bendahara Umum DPP Partai Berkarya itu. Adm