LAJUR.CO, KENDARI – Sejumlah pasar tradisional di Kota Kendari diguyur beras SPHP dari Perum Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra). Senin (26/2), distribusi beras murah BUMN tersebut menyasar Pasar Sentral Kota Lama.
Kepala Perum Bulog Sultra Siti Mardati Saing mengatakan, penyaluran beras murah ke pasar merupakan bagian respon cepat Bulog mengatasi fenomena kenaikan harga beras selang sebulan terakhir.
Beras SPHP atau Stabilitas Pangan dan Harga Pangan tersebut disalurkan ke puluhan pengecer beras di pasar tradisional untuk meredam lonjakan harga pangan.
Khusus di Pasar Sentral Kota Lama, total beras SPHP dalam kemasan 5 kg yang dikucurkan mencapai 10 ton. Beras SPHP ditujukan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah.
“Total hari ini ada 10 ton. Ini dibagi ke semua pengecer, diberikan merata untuk menstabilkan harga beras saat ini. Semua pasar tradisional kita bagi beras SPHP. Kita juga sudah sampaikan kegiatan ini ke Pak Gubernur,” jelas Mardati Saing saat turun langsung memantau distribusi beras murah ke pengecer di Pasar Sentral Kota Lama.
Mantan Kepala Perum Bulog Divre Konawe itu berpesan agar para pengecer yang mendapatkan jatah beras SPHP tak menjual beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp10.900 perkilogram atau Rp54 ribu per karung kemasan 5 Kg.
Meski berstatus beras murah, Mardati menyebut beras SPHP Bulog memiliki kualitas yang sangat baik. Bahkan Beras SPHP telah masuk ke sejumlah pasar ritel modern. Beras tersebut merupakan produk pangan pemerintah yang berasal dari Surabaya Jawa Timur.
“Kita fokus ke pengecer untuk mengimbangi harga beras yang tinggi terutama jenis premium. Drop beras dari Bulog ini sampai 2-3 kali perminggu. Tergantung kebutuhan. Kita harapkan pengecer jualnya sesuai HET,” ungkap Mardati.
Saat ini, kondisi stok cadangan pangan pemerintah beras (CPP) di gudang Bulog Sultra berkisar 23 ribu ton lebih. Jumlah ini, lanjut Mardati, masih sangat memadai membackup konsumsi beras masyarakat jelang ramadan pada Maret mendatang, termasuk kebutuhan penyaluran bansos awal tahun.
“Maret (ramadan) sekitar 5.000 ton kebutuhan. Bansos sekitar 3.000 ton. Stok kita ada 23.600 ton. Kalau dihitung, posisi stok masih surplus,” rincinya. Adm