LAJUR.CO, PASARWAJO – Nasib apes dialami ratusan peserta Tapak Tilas Oputa Yi Koo. Saat berjibaku mengikuti ajang napak tilas pahlawan nasional yang digelar dalam rangka HUT Sultra ke 58, mereka terjebak di Hutan Wasambaa, Kecamatan Lasalimu tepatnya di bawah kaki gunung keramat Siontapina, Rabu (26/5/2022) malam.
Mirisnya, ketika banyaknya peserta yang terjebak, panitia kegiatan yakni EO Kiramedia ditengarai lepas tanggung jawab atas kondisi tragis tersebut. Peserta, warga dan aparat setempat sempat mencari panitia namun keberadaannya nihil.
Beruntung 100 orang peserta tapak tilas Oputa Yi Koo pun berhasil dievakuasi masyarakat dibantu pemeritnah dan aparat TNI Polri.
Proses evakuasi dilakukan hingga pukul 21.00 Wita. Sebagian peserta terlihat tampak lapar dan haus karena kehabisan bekal.
Suasana memanas saat peserta mencari keberadaan panitia meminta pertanggungjawaban. Namun panitia tidak ada ditempat.
Salah seorang peserta tapak tilas, Putra menyebut panitia kegiatan tapak tilas tidak bertanggung jawab menelantarkan peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut.
“Masalahnya ini sudah setengah sembilan malam banyak peserta yang belum turun, buktinya tidak ada satu orang pun mereka yang berada di tempat,” ungkapnya.
Putra menyebut peserta terjebak di tengah hutan salah satunya disebabkan minim persiapan dari panitia. Tahap pembekalan mengenai kondisi lapangan juga tidak dilakukan sehingga peserta bingung dengan rute Tapak Tilas Oputa Yi Koo.
“Tidak ada penjemputan peserta, situasinya sudah jam malam, panitia tidak ada di tempat, dan bagaimana mereka mau tau kalau masih ada peserta yang masih ketinggalan di atas yang kita takutkan para peserta tidak tahu medan di atas karena kita tidak ada pembekalan terhadap medan di atas,” jelasnya.
Beruntung ada masyarakat dan aparat pemerintah mau bergerak membantu peserta. Proses evakuasi sempat terhambat lantaran cuaca buruk.
“Sekarang yang melakukan upaya evakuasi ini lebih condong dari masyarakat dan pemerintah, kalau panitia sendiri saat ini belum terlihat. Sekarang mobil patwal Bupati Buton diarahkan ke atas untuk menjemput peserta yang belum turun dan masyarakat juga sedang berupaya membantu untuk mencari,” pungkasnya.
Sementara itu salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyebutkan kegiatan ini tidak diketahui oleh masyarkat setempat sebagai juru kunci puncak Siontapina.
“Kita tidak tau dengan kegiatan ini, namun sudah dekat-dekat kegiatan kita baru tahu makanya kami juga agak keberatan jika kegiatan ini apa lagi harus kepuncak tanpa koordinasi dengan masyarakat. Sudah kami dan nenek moyang kami yang jaga tempat di atas namun kenapa kali ini ada kegiatan di sini kami tidak diberitahu,” jelasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak panitia dan EO Kiramedia tidak dapat dihubungi. Adm