SULTRABERITA.ID, KENDARI – Program satu juta masker dicanangkan Gubernur Sultra Ali Mazi belum lama ini sampai sekarang belum terealisasi. Sejumlah masyarakat banyak mempertanyakan agenda bagi-bagi satu juta masker politisi NasDem itu dalam rangka melawan pandemi Corona di Sultra.
BACA JUGA :
- Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Salurkan Bantuan ke Lima Panti Asuhan
- DPR Resmi Sahkan RUU TNI Jadi Undang-undang
- PT Vale Indonesia Paparkan Update IGP Pomalaa di Sela Acara Bukber
- Indonesia vs Australia: Prediksi Skor, Line Up, dan Jadwal Tayang
- Siska Karina Imran Targetkan RPJMD Kota Kendari Rampung Juni 2025
Saat dikonfirmasi terkait program satu juta masker digaungkan Ali Mazi, Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Andi Hasnah memberi penjelasan.
Ia mengakui jika agenda pembagian satu juta masker belum terlaksana karena masih dalam tahap produksi. Masker Ali Mazi nantinya memiliki logo Pemprov Sultra dan pengadaannya bersumber dari alokasi anggaran dana bencana wabah Covid-19 Sultra.
“Maskernya itu nanti pakai logo rencananya. Jadi yang hari ini bukan program atau juta masker. Ini hanya inisiasi dari Dinkes karena yang program satu juta masker masih dalam tahap persiapan,” ujar Andi Hasnah menjelaskan ikhwal keterlambatan distribusi satu juta masker Gubernur Sultra.
Masker pembagian Gubernur Sultra berbeda dengan masker biasa yang dibagikan hari ini oleh Dinkes ke pasar-pasar.
Masker tersebut merupakan bagian stok sumbangan dari berbagai elemen, lembaga dan instansi yang tersimpan di gudang logistik Covid-19 Sultra.
“Yang hari ini di pasar-pasar lain juga. Bukan program satu juta masker. Nanti ada dari Pak Gubernur khusus. Ada logonya (masker),” sambungnya.
Kapan pasti penyaluran satu juta masker itu, mantan Ketua IDI Sultra tersebut belum mengetahui persis. Kata dia hal itu merupakan bagian kebijakan dari Gubernur Ali Mazi.
“Kewenangan Pak Gubernur,” singkatnya.
Adapun sisa stok masker yang ada di gudang logistik Covid-19 Sultra kini berjumlah 348 ribu lembar.
Dinas Kesehatan Sultra, kata Andi Hasnah terus mengontrol distribusi masker ke rumah sakit maupun kabupaten demi menjamin ketersediaan logistik selama pandemi Corona.
Stok tidak bisa serta merta dihabiskan mengingat periode pandemi Corona di Sultra belum bisa diprediksi kapan bakal berakhir.
“Yang dibagi sudah 77 ribu masker. Semua 17 kabupaten kota akan disalurkan. Hanya stok ini kan tetap harus diatur penyalurannya karena Dinkes sebagai buffer stock (stok ekstra) mesti menganalisa betul masker yang disalurkan karena pandemi Corona ini belum bisa ditebak kapan berakhir. Stok logistik harus kita pertahankan jangan sampai kosong,” papar Andi Hasnah. Adm
