LAJUR.CO, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), Minggu (23/3/2025), meninjau lokasi budidaya maggot sekaligus memberikan bantuan modal usaha bagi pelaku usaha yang dijalankan oleh ibu-ibu di Kabupaten Konawe. Rangkaian kunjungan kerja (Kunker) Gubernur Sultra tersebut merupakan bagian dari implementasi Quick Win 100 hari kerja ASR-Hugua.
Bupati Konawe, Yusran Akbar, yang menyambut langsung kunker perdana Gubernur Sultra di Kabupaten Konawe, memberi apresiasi atas eksekusi salah satu program prioritas yang dicanangkan Pemprov Sultra di bawah kepemimpinan Gubernur ASR. Ia bersyukur, Kabupaten Konawe turut dipilih sebagai lokasi pelaksanaan sekaligus penerima manfaat program Mantu atau modal usaha bagi ibu-ibu yang tertuang dalam 100 hari kerja ASR-Hugua.
“Alhamdulillah hari ini berjalan sukses dan UMKM serta petani mendapatkan manfaat dari program Quick Win 100 Hari dari Bapak Gubernur Sultra,” ujar Yusran.
Ia memastikan Pemkab Konawe mendukung penuh kesuksesan program Mantu dan budidaya maggot yang telah dilaksanakan di Konawe. Terlebih, program ini memberi dampak positif bagi perekonomian masyarakat,” ungkap Yusran.
“Kami, Pemerintah Kabupaten Konawe, sangat senang dan mendukung program ini, karena akan berdampak positif terhadap perekonomian di desa dan mendukung program ketahanan pangan serta kewirausahaan UMKM di desa-desa,” ulas Yusran.
Sebagaimana diberitakan, ASR hadir meninjau langsung program budidaya maggot yang dijalankan oleh Bank Sampah Mepokoaso di Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe. Bank sampah ini mendaur ulang sampah organik dengan memanfaatkan hewan maggot lewat skema koperasi. Keberhasilan program daur ulang sampah yang ramah lingkungan tersebut pun dilirik oleh Bank Indonesia Sultra.
Gubernur Sultra, ASR, salut terhadap strategi pengelolaan sampah yang dirintis Bank Sampah Mepokoaso. Ia mengatakan, pengelolaan sampah yang ramah lingkungan turut memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sehingga perlahan mengurangi kemiskinan ekstrem. Langkah tersebut juga sejalan dengan program pemerintah pusat.
“Masalah sampah atau pengelolaan sampah dan kemiskinan ekstrem bukan hanya isu nasional, tetapi juga di daerah. Ada instruksi agar kita bisa menghapuskan kemiskinan ekstrem. Kita melihat manajemen sampah sudah dikelola dengan baik. Jangan sampai menjadi masalah,” ujarnya.
Sejalan dengan itu, lanjut ASR, pihaknya memberi bantuan modal usaha bagi ibu-ibu di Konawe dengan kisaran Rp2 juta per orang. Ia berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk menggerakkan ekonomi masyarakat sehingga mengurangi persentase kemiskinan ekstrem. Kedepan, ASR mendorong partisipasi ibu-ibu dalam program pengelolaan sampah harus dimaksimalkan.
Lebih jauh membahas kemiskinan ekstrem, sebagai kabupaten pusat industri nikel di Sultra, ASR menyatakan, keberadaan pabrik tambang mesti berkorelasi positif bagi perekonomian masyarakat Konawe.
“Ini ironis memang, kita bicara kemiskinan mestinya di tempat hilirisasi penyumbang devisa, harusnya kemiskinan tidak ada. Ekonomi berkembang. Harus ada transfer teknologi. Saya yakin Pak Yusran akan selesaikan itu. Pengelolaan sampah organik melibatkan ibu-ibu, ambil peran dalam pengurangan sampah,” ujar ASR. Adm