BERITA TERKINIEKOBISHEADLINE

Sempat Diboikot, Pedagang Minuman di Kendari Akui Omset Kembali Normal Lebaran ini

×

Sempat Diboikot, Pedagang Minuman di Kendari Akui Omset Kembali Normal Lebaran ini

Sebarkan artikel ini

LAJUR.CO, KENDARI – Menjelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, sejumlah ruas jalan di Kota Kendari mulai dipadati oleh lapak pedagang musiman. Salah satu yang paling mencolok adalah lapak penjual minuman bersoda atau minuman botol soft drink kemasan.

Salah seorang pedagang, Selo, yang berjualan di sekitar Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abunawas Kota Kendari mengungkapkan tahun 2025 merupakan tahun kelima ia berjualan.

Ia mengatakan, penjualannya tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Sebab, pada momen Lebaran lalu, usahanya sempat terdampak aksi boikot minuman soft drink berafiliasi zionis. Alhasil dagangannya ikut anjlok.

Baca Juga :  Imbauan Menkes Jelang Mudik! Waspadai 'Microsleep', Jaga Tensi-Tidur Harus Cukup

“Tahun lalu itu barang sempat sulit karena sistem boikot, jadi agak seret. Tapi tahun ini, barang sudah lancar, penjualan juga naik,” ucap Selo, Rabu (26/3/2025).

Menurutnya, permintaan masyarakat terhadap berbagai merek minuman seperti Fanta, Frestea, Sirup ABC, Teh Kotak, Golda, dan Florida meningkat tajam, terutama dalam beberapa hari terakhir.

Harga yang ditawarkan pun bervariasi. Misalnya, Fanta mini dijual seharga Rp40 ribu per lusin, Frestea dibanderol Rp45 ribu, dan Golda dijual sekitar Rp40 ribu.

Baca Juga :  Mall The Park Kendari Terbakar, Pemadam Bergerak Padamkan Api

Salah satu produk yang paling laris, kata Selo, adalah produk Fanta ukuran besar yang dijual seharga Rp125 ribu. Dimana produk tersebut bahkan ludes dalam waktu singkat.

“Tadi masih ada 200 botol, tapi dalam dua jam langsung habis,” tutur Selo.

Terkait stok, Selo menyebutkan dirinya menyiapkan masing-masing 10 ribu pieces untuk minuman ukuran besar dan kecil.

Pedagang tersebut juga menjelaskan, puncak penjualan biasanya terjadi mulai hari Selasa dan terus meningkat hingga mendekati malam takbiran. Dalam sehari, omzet penjualannya bisa mencapai Rp30 juta.

Baca Juga :  Gawat! Anak SMP di Kendari Sudah ‘Pintar’ Nyabu, Sekolah Diimbau Pasang CCTV

“Itu sudah termasuk modal dan keuntungannya. Tahun ini penjualannya paling tinggi,” kata Selo.

Selo berharapannya ke depan, usaha yang dijalaninya bisa semakin sukses dan tidak lagi terganggu oleh sistem boikot atau hambatan distribusi lainnya.

“Mudah-mudahan ke depan tidak ada lagi sistem boikot. Kalau masih ada, otomatis penjualan pasti turun,” ujar Selo.

Laporan : Ika Astuti

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x