LAJUR CO, KENDARI – RSUD Bahteramas dikabarkan ikut menangani tiga pasien yang didiagnosa mengalami gagal ginjal sejak periode Januari 2022. Dari tiga kasus gagal ginjal, satu pasien diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Ruangan Lambu Barakati Anak RSUD Bahteramas Hasratin saat diwawancarai Lajur.co, Selasa (25/10/2022). Ia mengatakan pasien gagal ginjal yang dinyatakan meninggal dunia tak sampai sejam berada di ruang perawatan sebelum akhirnya dinyatakan tutup usia.
“Pasien pertama berumur 8 bulan, yang belum cukup 1 jam dalam penanganannya sudah dinyatakan meninggal oleh dokter,” kata Hasratin.
Sementara itu, dua pasien lain dengan diagnosa sama masih menjalani perawatan intensif di Ruang Lambu Barakati Anak RSUD Bahteramas. ada yang dirujuk ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU) agar bisa mendapat penanganan khusus.
“Pasien pertama meninggal Kemudian, pasien kedua dirujuk ke ruang Pediatrick Intensive Care Unit (PICU) dan ada pasien yang sudah 2 pekan ini masuk dan masih dirawat,” rincinya.
Kepada Lajur.co, salah satu pasien bernama Airin (17) mengatakan dirinya divonis mengalami gagal ginjal dengan bawaan sindrom nifrotik.
Ia mengaku sempat mengonsumsi Paracetamol sirup sebelum dinyatakan mengalami gagal ginjal.
“Sudah pernah berobat tapi tidak pernah di rumah sakit, perginya di poli saja. Dari kecil memang suka jajan minuman seperti Ale-Ale, teh gelas, dan minuman yang berasa. Kalau mulai demam minumnya Paracetamol Sirup tapi lebih banyak konsumsi minuman tadi,” ujar Airin.
Pihak rumah sakit memberikan saran dan rujukan agak keluarga Airin mau membawanya ke rumah sakit khusus ginjal anak di Makassar. Namun pihak keluarga urung melakukan lantaran terkendala biaya.
Orang tua Airin berharap agar rumah sakit dan masyarakat bisa membantu anaknya itu untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik.
“Pihak rumah sakit sudah memberikan perawatan sebaik mungkin kepada Airin dan alhamdulillah sekarang keadaannya mulai membaik. Kami juga akan memberikan bantuan serta fasilitas untuk rujuk ke RSUP Wahidin Makassar jika orang tua Airin siap. Karena disana ada dokter spesialis ginjal anak, jadi lebih bisa memeriksa Airin lebih jauh lagi,” tambah Hasratin.
Ia mengatakan pemicu gagal ginjal bukan hanya berasal dari Paracetamol. Pasien yang terbiasa mengonsumsi minuman mengandung bahan pemanis buatan ditengarai ikut memicu kasus gagal ginjal.
Oleh karena itu, Hasratin berpesan agar orang tua lebih mengawasi anak agar menghindari mengonsumsi makanan berbahan pengawet atau atau minuman dengan kadar gizi rendah.
Sebagaimana diberitakan, kasus gagal ginjal terhadap anak di Indonesia kini meningkat drastis dan mendapat atensi khusus dari pemerintah. Sejumlah jenis obat sirup yang didiga memicu gagal ginjal pun ikut ditarik dari peredaran demi mencegah kasus baru yang timbul.
LAPORAN : FITRI