LAJUR.CO, JAKARTA – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengungkapkan besaran subsidi pemerintah untuk pembelian mobil listrik baru per unit diperkirakan mulai Rp25 juta hingga Rp80 juta. Bantuan tersebut diberikan kepada dua mobil listrik, yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air EV.
Masing-masing mobil tidak mendapat besaran subsidi yang sama. Menurut Agus Ioniq 5 bakal mendapat bantuan sekitar Rp70 juta sampai Rp80 juta. Sementara, bantuan untuk Air EV mulai dari Rp25 juta sampai Rp35 juta untuk setiap pembelian satu unit mobil.
“Kira-kira bantuannya sekitar Rp70-an juta juga. Jangan disebut memastikan, tapi sekitar Rp70-80 juta bantuan pemerintah untuk mobil Ioniq 5. Kalau untuk Wuling bantuan pemerintah akan sekitar Rp25-35 juta. Ini masih kita hitung dan kita lakukan segera,” ujar Agus.
Agus menegaskan untuk bisa mendapat bantuan maka mobil tersebut harus memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40 persen. Selain itu, mobil-mobil tersebut juga harus diproduksi di Tanah Air.
“Karena memang local content itu yang menjadi sangat penting bagi pemerintah untuk meluncurkan bantuan pemerintah. Jadi ini bukan insentif bukan subsidi. Ini bantuan dari pemerintah,” jelas Agus.
Ia mengatakan alasan syarat TKDN tersebut karena pemerintah ingin tetap ada penyerapan tenaga kerja di dalam negeri.
“Kenapa local content [TKDN] penting? Karena kita ingin at least penyerapan tenaga kerja tetap ada di Indonesia. Merek boleh Hyundai, tapi 40 persen local content Indonesia. Artinya ada penyerapan tenaga kerja di Indonesia,” ujarnya.
Hyundai Motors Indonesia (HMID) berjanji bakal meningkatkan jumlah produksi Ioniq 5 empat kali lipat jelang pemberian subsidi dari pemerintah. Peningkatan produksi ini guna mengurangi masa tunggu atau inden Ioniq 5 yang sempat mencapai satu tahun lebih.
Makmur, Chief Operating Officer (COO) HMID mengatakan peningkatan jumlah produksi itu dapat memangkas waktu inden Ioniq 5 menjadi enam bulan. Saat ini inden Ioniq 5 masih sepanjang 4.000 unit.
“Tahun ini kami menaikkan empat kali lipat produksi dari tahun lalu,” ujar Makmur.
Kendati begitu, Makmur memprediksi peningkatan produksi belum dapat mengurai potensi bertambahnya masa inden setelah kebijakan subsidi pemerintah berlaku 20 Maret.
Ia memperkirakan permintaan mobil listrik Hyundai bakal meningkat, mengingat subsidi menjanjikan harga yang lebih terjangkau.
Sementara itu, Wuling Motors Indonesia memastikan mobil listrik Air EV ready stock dan bisa dibeli kapan saja oleh konsumen jelang subsidi.
Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling Motors mengatakan saat ini unit-unit Air EV tersedia di dealer mereka. Untuk masalah produksi, pihaknya bakal memenuhi unit sesuai jumlah permintaan dari konsumen.
“Kita akan siapkan produksinya, tapi dilihat dulu permintaannya dari konsumen. Tapi yang jelas saat ini Air EV ready stock,” ujar Dian.
Sumber : CNNIndonesia.com