SULTRABERITA.ID, BAUBAU – Kepala Badan Metereologi dan Geofisika (BMKG) Kendari, Rosa Amelia, mengingatkan warga Kota Baubau dan pemda setempat lebih waspada dan melakukan mitigasi dini terhadap kemungkinan ancaman bencana gempa yang bisa saja melanda kota tersebut.
Ia mengungkapkan bahwa saat ini terdapat patahan aktif pada sisi barat daratan Pulau Buton. Patahan itu melebar dari Kabupaten Buton Utara sampai Kota Bau Bau.
BACA JUGA :
- Bantuan Pendidikan untuk Siswa SMA Masih Bisa Diakses, Ini Caranya
- Astra Motor Sulsel Bersama AHM Salurkan Bantuan Alat Sprayer ke Kelompok Tani Bantimurung
- Mahasiswa PGSD Unsultra Lulus Sarjana Pendidikan Tanpa Skripsi
- Hati-hati, Kecanduan Game Online Bisa Pengaruhi Otak Seperti Narkoba
- Dari Konsel, Wamen Stella Christie Lanjut Tinjau Lokasi Sekolah Garuda di Wakatobi & Konawe
Akibat patahan ini, gempa berkekuatan dengan magnitude maksimum 7,1 berpotensi terjadi di Kota Bau Bau Sulawesi Tenggara.
Kepada wartawan, Jum’at (21/2/2020), Rosa menjelaskan bahwa Pulau Buton masuk dalam kawasan rawan gempa bumi.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan pihak BMKG sejak tahun 2007 sampai dengan Januari 2020, setidaknya telah terjadi 952 gempa dangan getaran yang dirasakan cukup kuat. Bahkan beberapa gempa tidak terasa sama sekali oleh warga.
“Gempa pada umumnya terjadi pada kedalaman dangkal mulai dari 4 kilometer (km) hingga 66 kilo meter,” jelasnya.
Sebagai antisipasi, Rosa menghimbau supaya bangunan yang terdapat disekitar sesar dirancang dengan konstruksi tahan gempa. Adm