SULTRABERITA.ID, KENDARI – Pendemi coronavirus atau Covid-19 yang telah menyebar ke berbagai negara termasuk Indonesia, tidak bisa dipungkiri menimbulkan kekhawatiran pada banyak orang.
Update terkini merunut juru bicara pemerintah untuk pengananan Covid-19 menyatakan di Indonesia sudah ada 227 orang terinfeksi virus Pneumonia Wuhan. Sebanyak 11 orang diantaranya dinyatakan sembuh. Sementara ada 19 orang meninggal dunia.
BACA JUGA :
- Tips Mengemudi Aman Mudik Lebaran 2025
- Melihat Atraksi Pawai Ogoh-Ogoh di Koltim, Abd Azis: Budaya Lokal, Wajib Dilestarikan!
- Catat! Golongan Wajib Pajak Ini Tak Perlu Lapor SPT 2025
- Gelontorkan Duit Pribadi Rp1 Miliar, ASR Lepas Mudik Gratis Gelombang Pertama
- Jerih Payah Atlet Peraih Medali PON Terbayarkan, Gubernur ASR: Tak Ada Lagi Bonus Atlet yang Telat!
Khususnya di Sultra, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr Andi Hasnah dalam rakor bersama penanganan corona di Polda Sultra mengatakan bahwa di Sultra ada 172 orang bersatus dalam pemantauan (ODP) Covid-19.
Menyikapi penyebaran wabah corona yang begitu cepat, BADKO HMI Sultra menyatakan wabah tersebut sebagai kejadian luar biasa. Dimana pemerintah wabij melakukan gerak cepat, masif dan terkoordinasi dengan baik demi menekan sebaran virus berbahaya itu.
BADKO HMI Sultra mengapresiasi langkah yang diinisiasai oleh pemerintah daerah dalam membentuk Gugus Tugas Penanggulangan Pendemi Covid-19.
“Kami mendorong agar pemerintah dapat melibatkan semua pihak khususnya kepemudaan untuk bekerjasama dan bersinergi dengan disertai langkah sosialisasi dan kebijakan yang terbuka dan komprehensif,” ujar Sekretaris Umum (Sekum) BADKO HMI Sultra, Andi Baso Amirul Haq, Rabu 18 Maret 2020
“Selain itu kami menghimbau pentingnya untuk menyaring informasi yang didapatkan terlebih dahulu,” lanjutnya.
Hal tersebut dimaksudkan menghindari adanya tumpang tindih informasi dan penyebaran data yang menyesatkan sebagaiman sempat terjadi. Mengingat informasi di media sosial begitu cepat dan belum diketahui kebenarannya.
“Intinya sekarang berhenti saling menyalahkan satu sama lain, yang terpenting sekarang adalah membangun solidaritas untuk pencegahan wabah ini dan meningkatkanj kebiasaan hidup sehat dengan menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan serta mengikuti protocol yang dikeluarkan pemerintah,” tegasnya.
Sebagai informasi, dalam gelaran rakor di Polda Sultra, Dinkes Sultra merilis total 172 orang yang dalam pemantauan (ODP) Covid-19 di Bumi Anoa sejak 17 Maret 2020.
Dari jumlah itu, Kabupaten Kolaka Utara menjadi daerah dengan jumlah OPD Corona tertinggi berjumlah 52 orang.
Disusul Kabupaten Konawe sebanyak 59 orang. Berikutnya adalah Kabupaten Kolaka Timur dengan total 21 orang.
Sisanya tersebar di Kabupaten Bombana (6 orang), Kabupaten Muna (2 orang), Kabupaten Wakatobi (2 orang) dan Kota Baubau (1) orang.
Sementara jumlah Pasien dalam pengawasan suspect Corona berjumlah 9 orang. Sebanyak 4 orang dinyatakan sehat sementara sisanya masih menjalani observasi. Adm
