LAJUR.CO, KENDARI – Dewan Pengurus Wilayah Forum Silaturahmi Doktor Indonesia Sulawesi Tenggara (DPW Forsiladi Sultra) masa bakti tahun 2022 – 2027 resmi dilantik pada Sabtu (10/12/20222). Acara pelantikan berjalan secara khidmat, yang dihadiri langsung oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Forsiladi Indonesia di Hotel Kubah 9, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Sejumlah akademisi dari berbagai universitas di Sultra hadir dalam pengukuhan pengurus dalam periode selama lima tahun mendatang diantaranya Dr. La Ode Sidu Marafad dan Dr. Roni Yakub. Selain itu, perwakilan birokrasi dari pemerintah provinsi setempat, kalangan mahasiswa, hingga tokoh budaya ikut hadir dalam acara tersebut.
Pengambilan sumpah dan ikrar para pengurus DPW Forsiladi Sultra yang dinahkodai Dr. Jamhir Safani dipimpin oleh Ketua DPP Forsiladi Dr. Endang Samsul Arifin. Susunan pengurus secara struktural ternyata dalam SK Nomor 019/SK DPP/Forsiladi/12/2022. Orasi ilmiah atau seminar yang dikemas dengan penuh estetika disertai nilai-nilai akademik turut mewarnai acara pengukuhan para pengurus.
Kata Ketua Pelaksana acara pelantikan, Dr. Firmansyah Santau mengatakan agenda pelantikan seyogyanya dilaksanakan pada bulan Juni lalu. Namun karena terdapat sejumlah hal yang mengganggu kelancaran proses acara tersebut, maka pengurus baru resmi dilantik pada Desember 2022.
“Pelantikan badan pengurus yang harusnya dilaksanakan pada bulan Juni lalu, karena satu dan lain hal maka harus ditunda sampai bulan 12. Kita ada orasi ilmiah atau seminar akademik, dan silaturahmi doktor se – Sultra,” ujar ketua pelaksana sekaligus Sekretaris Jenderal DPW Forsiladi Sultra Dr. Firmansyah kepada Lajur.co, Senin (12/12/2022).
Dalam kegiatan itu juga dirangkaikan dengan perhelatan forum silaturahmi para doktor di Bumi Anoa. Lanjut Firmansyah, dalam forum silaturahmi mereka berbagi informasi terkait peran penting para intelektual untuk menjaga generasi muda di Sultra dari paham dan narasi-narasi negatif.
“Karena yang harus menjadi filter itu adalah salah satunya kami para doktor Indonesia. Maka ini untuk memberikan masukan yang positif dan edukatif kepada generasi muda, dan sekaligus juga pemerintah. Jadi kita mengkritik pemerintah dalam perspektif yang positif sehingga bisa terjadi harmonisasi antara kebijakan pemerintah dengan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, para doktor yang tergabung dalam Forsiladi tersebut juga membuat program kerja dimana substansinya mengedukasi mahasiswa dan atau generasi masa kini untuk membudayakan sikap kritis dengan metode yang tepat.
“Biasanya selama ini adik-adik mahasiswa mengkritisi itu tujuannya bagus, metodenya yang tidak bagus,” lanjut dia.
Terkait misi Forsiladi membangun Indonesia lebih maju dari sektor pendidikan, maka program awak yang digarap para pengurus DPW Forsiladi Sultra adalah menggelar forum ilmiah di tiga negara. Agenda kolaborasi itu rencananya bakal digelar pada Maret 2023 mendatang yakni di Thailand, Malaysia dan Singapura dalam bentuk seminar internasional.
Dr. Firmansyah juga membeberkan jika insan-insan intelektual di Indonesia melalui forum ilmiah tersebut melakukan sejumlah riset bersama untuk mengharmoniskan antara pendidikan intelektual dan pendidikan moral.
“Kita juga tiap beberapa bulan mengadakan sebuah seminar baik di skala lokal hingga internasional. Intinya bagaimana membangun Indonesia ini lebih maju dari sektor pendidikan baik pendidikan intelektual maupun pendidikan moral. Dua hal itu harus harmoni,” tutupnya. Red
