LAJUR.CO, KENDARI – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memaksimalkan momen Hari Pers Nasional (HPN) yang diselenggarakan pada awal Februari ini untuk mempromosikan potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Bumi Anoa. Salah satunya adalah produk Aspal Buton.
Gubernur Sultra Ali Mazi akan memaparkan langsung bagaimana potensi Aspal Buton di Sultra dan bagaimana pemanfaatannya untuk mendukung suplai bahan baku pembangunan infrastruktur jalan di Indonesia.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra, Parinringi mengatakan, akan ada rangkaian gelar Aspal Buton saat puncak perayaan HPN yang dijadwalkan bakal dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo di Kota Kendari.
“Ada gelar Aspal Buton oleh Pak Gubernur. Ini dalam rangka mempromosikan produk Aspal Buton yang memang penggunaannya secara nasional kini telah diperkuat oleh regulasi,” ujar Parinringi, Senin (24/1/2021).
Gelar produk Aspal Buton dimaksudkan makin memperkuat implementasi kebijakan penggunaan aspal lokal pada seluruh project infrastruktur di Indonesia. Kendati sejumlah kementerian terkait seperti Kementrian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI serta Kementerian PUPR sudah menelurkan kebijakan percepatan penggunaan Aspal Buton, Pemrov Sultra menilai geliat kampanye aspal lokal harus terus digalakkan.
Promosi Masif
Lebih jauh Parinringi mengatakan cukup banyak pengelola IUP aspal di Buton. Namun, khusus aspal Buton diproduksi oleh PT Kartina Prima Abadi selaku salah satu perusahaan tambang aspal skala besar dan modern di Sultra, telah banyak dipakai menyokong project infrastruktur di Indonesia.
Perusahaan ini, lanjut mantan Wakil Bupati Konawe itu, rerata mampu memproduksi hingga 300 ton aspal per tahun. Aspal alam yang dihasilkan ini mensuport seperlima dari kebutuhan aspal skala nasional yang berkisar 1.500 Ton per tahun.
“Di Sumatera dan Sulawesi, infrastruktur jalan sudah pakai Aspal Buton. Di Sultra juga, contohnya bisa dilihat di Kabupaten Konkep. Itu pakai aspal Buton. Soal kualitas, aspal Buton itu sudah terkenal di seluruh dunia,” jelasnya.
Selain masif mempromosikan Aspal Buton, Pemprov Sultra juga melakukan revitalisasi Pelabuhan Nambo dan Pelabuhan Banabungi di Pasarwajo sebagai gerbang utama hilir mudik ekspor produk aspal alam yang disebut setara dengan kualitas aspal Trinidad Amerika Serikat.
Sebagai informasi, Menteri Bahlil Lahadalia bersama Gubernur Ali Mazi serta tim Kemenko Marves RI juga telah beberapa kali telah melakukan kunjungan meninjau lokasi tambang termasuk kesiapan infrastruktur di Kepulauan Buton sebagai sentra produksi aspal skala nasional.
Tim Deputi Kemenko Marves RI juga sempat diperlihatkan langsung bagaimana fisik Aspal Buton yang diklaim lebih ramah lingkungan di pabrik milik PT Kartika Karya Abadi Desa Suandala Lawele dan PT Wijaya Karya Bitumen.
“Kemasan produk 25 Kg atau 50 Kg, tidak pakai drum, mengurangi kerusakan lingkungan karena tidak ada sisa drum dan tidak ada sisa aspal. Dengan packing demikian bisa menghemat biaya transportasi, tidak perlu pemanasan dan bisa dibeli dalam kualitas kecil. Penghematan biaya penyimpanan, tidak perlu pemanasan dan tempat luas seperti aspal cair,” jelas salah satu direksi PT Kartika Karya Abadi dihadapan Gubernur Ali Mazi dan rombongan Dirjen Kemenko Marves RI tahun lalu.
Lobi ke Tingkat Nasional
Program Gubernur Sultra, Ali Mazi memaksimalkan penggunaan Aspal Buton (Asbuton) untuk mendukung project infrastruktur skala nasional sendiri perlahan mulai membuahkan hasil. Langkah jitu Gubernur Sultra dua periode itu sekaligus secara perlahan akan memutus ketergantungan impor kebutuhan aspal pemerintah Indonesia.
Kementrian Koordinator Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) RI digawangi Menteri Luhut Binsar Panjaitan secara khusus telah mengutus deputi dan tim untuk meninjau lokasi eksplorasi dan pabrik Asbuton di Kecamatan Lawele Kebupaten Buton pada Januari 2021.
Gubernur Ali Mazi menyatakan, ekspor Asbuton bukan lagi wacana. Pemerintah pusat bahkan telah membuat pilot project infrastruktur jalan 1000 KM untuk Aspal Buton.
“Benar-benar serius, bahkan disambut dengan pilot projek 1000 Km. Nilai Aspal Buton kita sama dengan Rp 52 triliun. Makanya Dirjen Kemenko Marves diutus hadir di Sultra. Saya datang dan siapkan kedatangan Dirjen Pusat. Mereka lihat langsung potensi Aspal Buton. Apakah penuhi persyaratan atau belum. Kira-kira berapa tahun deposit. Ahli dan asosiasi juga,” papar Ali Mazi.
Saat itu, Ali Mazi tampil mendampingi kedatangan Dirjen Kemenko Marves RI, Ali Mazi serta Bupati Buton, La Bakry dan kepala OPD terkait melakukan roadshow ke site eksplorasi Asbuton PT Wijaya Karya Bitumen di Lawele pabrik PT Kartika Prima Abadi, dermaga ekspor aspal di Pelabuhan Nambo dan Pelabuhan Banabungi di Pasarwajo.
Di lokasi tambang PT Wijaya Karya Bitumen, Ali Mazi memaparkan gambaran kualitas dan berapa besar deposit Asbuton yang diyakni bisa mengakomodir kebutuhan bahan baku project infrastruktur jalan nasional hingga beberapa puluh tahun kedepan.
“Di sini ada 100 Ha. Kira-kira 5-10 tahun tidak habis. Tim Deputi bisa melihat bahwa ini bukan rekayasa. Nyata. Aspal Buton bisa digunakan untuk kepentingan bangsa,” jelas Ali Mazi.
Setelah kunjungan di atas, Ali Mazi melanjutkan pertemuan dengan Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Isu utama yang dibicarakan adalah seputar investasi besar di Sultra beserta kebijakan turunan yang terkait, seperti pengembangan aspal Buton, tambang di Morosi (Kabupaten Konawe), dan pembangunan politeknik pertambangan dan kelautan.
Potensi aspal Buton juga mengundang ketertarikan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang ikut melakukan kunjungan kerja ke kawasan pengembangan aspal Buton di Kabupaten Buton pada Februari 2021. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi menindaklanjutinya dengan melakukan kunker ke Jakarta, bertandang ke kantor BKPM, Rabu (3/3/2021).
Ali Mazi memboyong sejumlah pejabat lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra, bank daerah, dan kepala daerah. Mereka antara lain Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Andi Azis, Direktur Umum Bank Sultra Abdul Latief, Bupati Buton La Bakry, dan Wali Kota Baubau AS Thamrin.
Beberapa poin penting pembicaraan itu antara lain, rencana untuk menjadikan Buton sebagai kawasan industri aspal Buton, yang menjadi bagian dari agenda strategis nasional. Pemerintah daerah sendiri akan melakukan penertiban-penertiban Izin Usaha Pertambangan (IUP) di kawasan itu. Adv