LAJUR.CO, KENDARI – Tiga perusahaan di Sulawesi Tenggara (Sultra) diganjar penghargaan saat peringatan Bulan Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3) pada Senin (15/1/2024). Upacara peringatan itu dipimpin Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto di halaman Kantor Gubernur Sultra.
Ketiga perusahaan yang mendapat reward tersebut diantaranya PT DSSP Power Kendari, PT Putra Perkasa Abadi, dan PT Apollo Nickel Indonesia. PT DSSP Power Kendari diapresiasi atas pencapaian penetapan jumlah jam kerja kecelakaan nihil sejak bulan September 2016 – Desember 2023 selama 10 juta jam kerja.
Penghargaan diterima PT Putra Perkasa Abadi yakni jumlah jam kerja nihil bulan Januari 2021 – Desember 2023 sebanyak 7.500 juta jam kerja. Sedangkan PT Apollo Nickel Indonesia diberi penghargaan atas pencapaiannya terhadap jumlah jam kerja kecelakaan nihil sejak Januari 2021 – Desember 2023, selama 2 juta jam kerja.
Didampingi Sekda Sultra Asrun Lio beserta Kadis Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Sultra, Andap menyerahkan penghargaan kepada beberapa perusahaan dan bantuan ahli waris non ASN. Tiga Keluarga penerima ahli waris adalah Keluarga Swesti, Keluarga Pidnur dan Keluarga Ridwan.
“Salah satu kunci penting dari pembangunan ekosistem, ketenagakerjaan yang unggul adalah dengan membangun budaya K3 yang baik. Dengan adanya budaya K3 yang unggul, maka angka kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja akan dapat ditekan, pada akhirnya diharap mampu meningkatkan produktivitas kerja,” jelas Andap saat membacakan sambutan dari Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam upacara tersebut.
Saat membawakan sambutannya, Andap menekankan kepada jajarannya untuk menerapkan sifat disiplin. Hal itu bagi Mantan Kapolda Sultra itu menjadi signifikan dan sangat penting di dalam membangun moral dan akhlak, dalam membangun disiplin dan integritas.
Dalam momen peringatan Bulan K3 Nasional dengan tema “Budayakan K3, Sehat dan Selamat dalam Bekerja, Terjaga Keberlangsungan Usaha” itu juga disampaikan soal komitmen pemerintah Indonesia terkait ketenagakerjaan di dunia internasional.
Di tingkat internasional, Indonesia telah membuat komitmen yang sangat kuat untuk mewujudkan pekerjaan layak dan memainkan peranan penting guna memastikan bahwa persoalan ketenagakerjaan dan tenaga kerja dimasukkan dalam sustainable Development Goals (SDGs).
Berdasarkan laporan tahunan BPJS Ketenagakerjaan 3 (tiga) tahun terakhir, data jumlah kecelakaan kerja (termasuk diantaranya penyakit akibat kerja/PAK) diketahui terus meningkat. Pada tahun 2021 angka kecelakaan kerja berjumlah 234.371 kasus, kemudian pada tahun 2022 angka kecelakaan kerja 298,137 kasus, sedangkan yang terbaru pada tahun 2023 (sampai bulan Oktober) jumlah kecelakaan kerja tercatat sebesar 315.579 kasus.
“Dari data tahun ke tahun di tempat kita, ada peningkatan yang signifikan pada 2021 terjadi kecelakaan kerja, pada 60 perusahaan sama dengan data nasional tadi. Kemudian yang kedua, 2022 meningkat menjadi 110 perusahaan dan ketiga 2023 naik menjadi 120 perusahaan,” tutup Andap.
Hadir dalam kegiatan tersebut Forkopimda Sultra diwakili Danrem 143 Haluoleo, Ketua Pengadilan Tinggi Sultra, Ketua Pengadilan Agama Sultra, dan Kejaksaan Tinggi Sultra. Kemudian Kepala BIN Daerah Sultra, Danlanal Kendari, Danlanud Haluoleo Kendari, serta Kepala Kantor Badan Pemeriksaan Keuangan Perwakilan Sultra.
Dalam acara yang sama, juga tampak Perwakilan Kantor BI, Kakanwil Kemenkumham, para kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi Sultra, BPJS Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan, dan para pimpinan perusahaan dan pejabat terkait. Red
