LAJUR.CO, JAKARTA – Penyanyi yang baru-baru ini viral berkat prestasinya di ajang pencarian bakat ‘Americas Got Talent’, Putri Ariani menghadiri deklarasi ‘Pemilu Akses Ramah Disabilitas’ digelar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI. Deklarasi dilaksanakan bersama Komisi Nasional Disabilitas (KND) RI, Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas (PPUAD), dan Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Putri Ariani memimpin pembacaan poin – poin deklarasi yang bertujuan untuk kolaborasi pencegahan, pengawasan dan pelanggaran terhadap hak – hak politik penyandang disabilitas secara inklusif. Berdasarkan penetapan rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, jumlah pemilih disabilitas yakni 1.101.178 orang memiliki hak pilih pada Pemilu 2024.
Plh Ketua Bawaslu RI Loly Suhenty mengatakan deklarasi tersebut dilakukan sebagai refleksi Bawaslu RI terkait para penyandang disabilitas seringkali belum mendapatkan perhatian yang cukup dalam kontestasi kepemiluan. Dengan adanya deklarasi ini juga, maka pelaksanaan pesta demokrasi pada 14 Februari tahun 2024 nanti diharapkan tidak ada lagi warga disabilitas mengalami diskriminasi dan kehilangan hak pilihnya.
“Tahun 2019 data pemilih disabilitas, adalah 1,2 juta. Dalam penetapan DPT yang telah dilakukan KPU RI, pemilih disabilitas ada di angka 1,1 juta. Dari 2019 Bawaslu mencatat ada 2.366 TPS yang tidak aksesibel atau tidak ramah terhadap disabilitas. Pilkada 2020 angkanya kemudian jadi 1.089 TPS yang tidak ramah disabilitas. Ini potret baik karena angkanya menurun,” papar Loly Suhenty dalam sambutannya.
Dalam momen ini, Ketua KND RI Dante Rigmalia menyebut jumlah pemilih disabilitas menempati proporsi yang signifikan. Namun, partisipasi mereka dalam sistem politik masih terbatas.
“Jumlah pemilih disabilitas tahun 2020 menempati proporsi yang signifikan, hal ini menjadikan penyandang disabilitas sebagai sebuah kekuatan yang besar dalam menentukan arah pengembangan negara Indonesia,” jelas Dante Rigmalia.
Rendahnya partisipasi bermakna penyandang disabilitas dalam seluruh proses tahapan pelaksanaan pemilu, lanjut Dante diakibatkan masih adanya stigma negatif masyarakat yang dilekatkan kepada penyandang disabilitas.
Ketua PPDI Norman Yulian berharap agenda tersebut menjadi momentum untuk membangun sinergi dalam mewujudkan pemilu yang ramah disabilitas. Lebih lanjut, Ketua PPUAD Ariyani Sukarno menjelaskan jika pelaksanaan pemilu yang aksesibilitas ini maksudnya lokasi TPS harus mudah dijangkau, harus rata agar bisa masuk kursi roda bagi mereka yang menggunakan kursi roda.
Selanjutnya, Bawaslu akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan organisasi penyandang disabilitas di setiap provinsi dan kabupaten/kota sebagai tindak lanjut dari pencanangan “Pemilu Ramah Disabilitas” tersebut. Red
