SULTRABERITA.ID, KENDARI – Seorang bayi asal Kabupaten Konawe menjadi pasien termuda asal Sulawesi Tenggara yang terkonfirmasi positif Covid-19. Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal mengatakan bayi laki-laki terpapar wabah corona terdata masih berusia 1,5 bulan.
BACA JUGA :
- Bocoran Komposisi Kabinet Prabowo Jelang Pelantikan
- Warga Dimangsa Buaya di Sungai Lasolo Ditemukan, Jasad Tak Lagi Utuh
- Tim SAR Sisir Sungai Lasolo, Cari Warga yang Diterkam Buaya Saat Pasang Pukat
- Tanding di PON Aceh-Sumut 2024, Pelatih Kempo Kritik Kebijakan Anggaran ke KONI & Pemprov Sultra
- Kendaraan yang Tak Berhak Isi BBM Subsidi Sudah Divalidasi Korlantas
Bayi malang itu masuk dalam tambahan 5 kasus baru positif Corona di Sultra berdasarkan rilis Gugus Tugas Covid-19, Kamis 9 April 2020 pukul 17.00 WITA.
Dimana empat pasien baru masuk dalam tabulasi Kota Kendari sementara pasien balita terdata sebagai warga Konawe.
Praktis, kini jumlah warga Sultra terkontaminasi virus Corona berjumlah 15 orang dengan rincian Kota Kendari ; 11 pasien, Konawe ; 3 pasien. Sementara satu pasien lama asal Kota Kendari dinyatakan telah sembuh dari Covid-19.
“Jumlah kasus konfirmasi positif 5 orang, 4 dari Kendari, 1 Konawe. Kota Kendari terdiri dari 1 wanita umur 38 tahun, 1 wanita umur 37 tahun, 1 wanita umur 45 tahun dan 1 wanita umur 62 tahun. Kemudian 1 laki-laki 1,5 tahun warga Konawe,” rinci Rabiul Awal.
Lima tambahan kasus baru Corona terinfeksi dari kontak erat kasus Covid-19 asal Kabupaten Konawe sebelumnya. Mereka, kata Dokter Wayong sapaan akrab, dikabarkan memiliki hubungan keluarga.
Termasuk bayi malang tersebut. Ia dilaporkan tersinfeksi dari sang ibu yang juga dinyatakan positif Corona.
Dokter menyampaikan saat ini bayi tersebut telah dievakuasi ke ruang isolasi RSUD Bahteramas. Ia dirawat bersama sang ibu yang sama menjalani isolasi medis di rumah sakit plat merah Sultra.
Sejauh ini, bayi laki-laki itu terpantau dalam kondisi sehat dan stabil. Begitu juga dengan empat pasien positif baru lainnya.
“Bayi sekilas baik, sehat-sehat. Ia masuk di cluster Konawe. Anak dari pasien positif,” ujar Dokter Wayong.
Sementara si bayi dirujuk ke rumah sakit agar bisa diasuh langsung oleh sang ibu, empat pasien lain menjalani isolasi mandiri di rumah. Mereka, kata Dokter Wayong tetap dalam pantauan tim dokter.
Ketua IDI Sultra itu turut mengurai kondisi pasien lama yang lebih dulu dinyatakan positif corona dan dirawat di RSUD Bahteramas.
“Ada 9 yang lama, 8 kondisi sangat baik. Satu karena ada penyakit penyerta, keadaan tidak begitu stabil tapi pengawasan serius,”ungkapnya.
Perhimpunan Dokter Paru Indonesia sendiri telah menerbitkan tata laksana konfirmasi positif pasien Covid-19. Khusus bagi pasien tanpa gejala dibolehkan melakukan isolasi mandiri di rumah selama 14 hari.
Penanganan medis dilakukan jarak jauh dengan menjamin suplay vitamin, pengukuran suhu tubuh secara teratur serta pemantauan rutin via telepon oleh petugas medis selama 14 hari isolasi.
Bagi yang memiliki gejala ringan pun masih dibolehkan melakukan isolasi mandiri di rumah. Namun, penanganan medis dilakukan dengan ‘dosis’ lebih tinggi dibanding pasien tanpa gejala.
Kecuali pasien corona dengan gejala sedang, kata dokter Wayong wajib menjalani isolasi di rumah sakit rujukan Covid-19 yang telah ditunjuk oleh pemerintah.
“Kami mengajak seluruh masyarakat, baik dari kesehatan dan non kesehatan, hambat penyebaran corona. Mari saling ingatkan dan berdoa,” pesan Dokter Wayong.
Lebih jauh, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) oleh Gugus Tugas Covid 19 dinyatakan turun menjadi 12 pasien ; 2 PDP Kota Kendari, 6 PDP Kabupaten Muna, 2 PDP Kabupaten Konawe, 1 PDP Kabupaten Konawe Selatan dan 1 PDP Kabupaten Bombana.
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) juga turun menjadi 477 orang.
Berikut, Orang Tanpa Gejala (OTG) memperlihatkan tren peningkatan menjadi 81 orang : 74 OTG Kota Kendari, 4 OTG Kabupaten Muna, 3 OTG Kabupaten Konawe. Adm