BERITA TERKINIKESEHATANNASIONAL

Efek Samping Terlalu Banyak Makan Kurma, Berapa Porsi yang Aman?

×

Efek Samping Terlalu Banyak Makan Kurma, Berapa Porsi yang Aman?

Sebarkan artikel ini
Kurma. Foto : Ist

LAJUR.CO, KENDARI – Kurma menjadi buah yang umum ada saat bulan puasa dan kerap dikonsumsi untuk mengawali buka puasa sebelum mengonsumsi makanan berat. Buah khas Timur Tengah ini dinilai mampu mengembalikan energi yang hilang setelah beraktivitas seharian tanpa makan dan minum.

Dilansir dari Healthline, satu porsi kurma berukuran 100 gram mengandung 277 kalori, yang sebagian besarnya berasal dari karbohidrat. Meski kaya kalori, buah dengan cita rasa manis ini mengandung serat dalam jumlah melimpah, serta beberapa vitamin dan mineral penting.

Ini Penjelasan Ilmiahnya Porsi kurma yang aman dimakan

Kandungan serat dapat membantu mencegah sembelit dengan mendorong pergerakan usus, sehingga buang air besar menjadi lebih teratur. Kurma juga menyediakan antioksidan yang melindungi sel dari radikal bebas.

Sifat antioksidan turut membantu menurunkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker. Kurma sendiri dapat dikonsumsi dalam bentuk segar maupun kering.

Kendati demikian, kalori dalam buah kurma yang dikeringkan cenderung lebih tinggi daripada buah segar.

Menurut Kementerian Kesehatan, buah ini juga mengandung gula fruktosa dan glukosa yang tinggi, yang membantu memberikan energi instan pada tubuh. Sayangnya, kurma tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak untuk menghindari potensi efek sampingnya.

Baca Juga :  Cair! 14 Ribuan ASN Plus PPPK Pemprov Sultra Terima Kenaikan Gaji Awal Maret, Langsung Dirapel

Konsumsi kurma dalam jumlah cukup, sekitar tiga hingga enam buah per hari dianggap aman untuk kesehatan, seperti menurut laman Verywell Health.

Berikut efek samping terlalu banyak makan kurma:

1. Masalah pencernaan

Kurma adalah buah yang baik untuk saluran pencernaan karena mengandung serat dalam jumlah melimpah. Namun, terlalu banyak asupan serat secara tiba-tiba dapat menyebabkan masalah perut, seperti sembelit dan kembung.

Selain itu, pada kurma kering, biasanya ditambah dengan sulfit, senyawa yang bertujuan untuk mengawetkan makanan dan menghilangkan bakteri. Orang yang sensitif terhadap sulfit dapat merasakan beberapa reaksi, seperti sakit perut, gas, kembung, dan diare.

2. Serangan asma

Sama seperti bahan pangan lain, buah kurma dapat menyebabkan alergi pada orang-orang tertentu. Dikutip dari Stylecraze, alergi terhadap kurma berpotensi memicu serangan asma yang membuat pengidapnya kesulitan bernapas.

Tidak hanya itu, kandungan sulfit pada kurma kering juga dapat menyebabkan sesak napas pada penderita asma.

3. Ruam kulit

Sama seperti buah kering lain, kurma dalam bentuk kering berpotensi menyebabkan ruam atau bintik kemerahan pada kulit. Efek samping kurma ini dikarenakan tambahan sulfit untuk mengawetkan makanan sekaligus menghilangkan bakteri.

Selain itu, ruam kulit karena makan kurma juga dapat disebabkan jamur yang menempel pada buah-buahan kering. Baca juga: 5 Efek Samping Kurma, Waspadai Berat Badan dan Gula Darah Naik

Baca Juga :  Andap Wanti Kepala Daerah Awasi Panen Beras Lokal Tak Dijual Keluar Sultra

4. Berat badan naik

Tinggi serat bukan jaminan kurma dapat mencegah kenaikan berat badan. Sebab, buah ini tergolong makanan yang memiliki kepadatan energi tinggi.

Dilansir dari MedicineNet, kurma terdiri dari kalori, karbohidrat, dan serat dalam jumlah melimpah. Selain menambah energi secara instan, mengonsumsi terlalu banyak buah khas Ramadhan ini juga dapat menaikkan berat badan.

Jika dibiarkan, kenaikan berat badan terus-menerus berpotensi memicu obesitas atau kegemukan.

5. Intoleransi fruktosa

Rasa manis pada kurma berasal dari fruktosa, karbohidrat sederhana yang juga disebut sebagai gula buah. Beberapa orang mungkin kesulitan mencerna fruktosa, sehingga gula ini hanya akan melewati sistem pencernaan tanpa dicerna.

Imbasnya, tumpukan fruktosa yang tak tercerna mulai beraksi dengan bakteri alami pada usus, sehingga memicu gas dan sakit perut.

6. Hiperkalemia

Efek samping kurma selanjutnya adalah potensi hiperkalemia, suatu kondisi saat kadar kalium dalam darah terlalu tinggi. Hal tersebut disebabkan kurma merupakan sumber kalium, mineral penting untuk mengontrol detak jantung, tekanan darah, dan menunjang kinerja saraf.

Baca Juga :  Bedakan Alergi dan Intoleransi Makanan pada Anak agar Tak Kurang Gizi

Meski tampak baik, kelebihan kadar kalium dalam darah dapat membawa beberapa masalah kesehatan serius. Salah satunya, aritmia atau gangguan irama jantung yang berpotensi membahayakan nyawa.

7. Potensi tersedak

Efek samping kurma turut mengintai anak kecil yang mengonsumsinya. Hal ini dikarenakan kurma yang terlalu tebal dan cenderung sulit dikunyah oleh anak kecil.

Di sisi lain, saluran pencernaan anak kecil juga masih dalam tahap perkembangan, sehingga mungkin tidak dapat mencerna kurma secara sempurna.

Jika dikonsumsi, kurma mungkin dapat menyebabkan bahaya, seperti menyumbat tenggorokan hingga anak tersedak.

8. Potensi kadar gula darah naik

Memiliki rasa yang manis, terlalu banyak makan kurma dianggap dapat memengaruhi kadar gula darah menjadi tidak normal. Namun, belum ada penelitian kuat yang mendukung anggapan ini.

Sebaliknya, beberapa penelitian menunjukkan, kurma justru dapat menurunkan kadar gula darah. Manfaat kurma untuk kadar gula darah ini kemungkinan karena indeks glikemiknya yang rendah. Indeks glikemik atau GI merupakan indikator seberapa cepat makanan berkarbohidrat memengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh.

Makanan yang tinggi indeks glikemik cenderung meningkatkan gula darah, sedangkan makanan rendah indeks glikemik akan menghasilkan gula darah lebih stabil. Adm

Sumber : Kompas.com

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x