LAJUR.CO, KENDARI – Jauh sebelum musibah banjir melanda Kota Kendari, Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andap Budhi Revianto diketahui rutin mengirim data prediksi cuaca dirilis BMKG. Jejak digital Andap Budhi mengupdate prediksi cuaca BMKG ke OPD maupun kepala daerah terekam sejak beberapa bulan sebelum musibah banjir maupun Elnino melanda beberapa daerah di Bumi Anoa.
Share update cuaca saban hari dibagikan mantan Kapolda Sultra via pesan WhatsApp maupun yang disampaikan secara langsung saat rapat bersama OPD terkait bukan tanpa sebab.
Seperti kata pepatah, sedia payung sebelum hujan. Bagi Andap, hal itu dilakukan sebagai warning awal ke kepala daerah, instansi pemerintah maupun masyarakat agar mulai melakukan langkah mitigasi sebelum bencana hidrometeorologi berakibat fatal. Mitigasi cepat dapat meminimalisir tingkat kerugian maupun risiko maut akibat bencana.
Terlebih, Andap Budhi mengetahui jika data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat, wilayah Sultra punya potensi tinggi diterpa bencana hidrometeorologi baik hidrometeorologi kering maupun hidrometeorologi basah. Hidrometeorologi basah mencakup bencana banjir, longsor, curhat hujan ekstrem, kebakaran hutan, angin kencang, puting beliung. Sementara bencana hidrometeorologi kering diantaranya musibah kekeringan, kebakaran hutan dan lahan serta kualitas udara buruk yang lebih dulu melanda sebagian besar wilayah Indonesia termasuk Sultra.
“Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan saya juga telah ingatkan dan share informasi prediksi cuaca dari BMKG ke jajaran perangkat daerah sebagai early warning untuk lakukan langkah antisipasi dan upaya memitigasi resiko bencana,” tambahnya.
Andap mengatakan, periode Maret ini prediksi BMKG menyebutkan intensitas hujan masih akan tinggi.
“Mengingat bulan Maret ini prakiraan cuaca dari BMKG intensitas hujan relatif tinggi. Untuk itu, kami akan membentuk tim siaga yang terdiri dari Tagana, Satpol PP dan akan meminta bantuan TNI/Polri untuk merespon cepat apabila terjadi adanya kedaruratan bencana banjir,” ujar Andap.
Dua Nyawa Warga Kendari Melayang Gegara Banjir Landa Kota Adipura
Dari data yang ada per Kamis (6/03/24), terdapat 2.198 rumah atau kepala keluarga terdampak banjir di 10 (sepuluh) kecamatan atau 24 (dua puluh empat) kelurahan di Kota Kendari. Wilayah Lorong Lasolo Kecamatan Kendari Barat dan Kampung Salo Kecamatan Kendari menjadi yang terparah diterjang banjir.
Banjir ini adalah musibah beruntun kedua terjadi di Kota Kendari dalam waktu sepekan. Bencana berakibat fatal. Dua orang dinyatakan meninggal dunia saat insiden air bah menerjang Ibu Kota Provinsi Sultra yang hanya berselang tiga hari. Korban pertama menimpa seorang balita. Sementara korban kedua adalah anggota TNI.
Banjir pertama berlangsung Senin (4/3/2024) dini hari, merenggut nyawa seorang balita. Korban terjatuh di selokan saat bencana banjir melanda Lorong Puao, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Jasadnya ditemukan esok hari dalam kondisi terbujur kaku.
Korban kedua adalah oknum anggota TNI bernama Almarhum Serka Pande Pratama Putra. Anggota TNI yang bertugas di satuan Korem 143 Halu Oleo Kendari tewas pasca tersengat aliran listrik saat membersihkan banjir yang masuk ke rumah pribadinya BTN Mekar Indo Regency Jalan Mekar Jaya I, Kelurahan Mekar Kecamatan Kadia Kota Kendari.
Meski korban sempat dibawa ke rumah sakit, nyawanya tak lagi tertolong. Korban dinyatakan meninggal di RS Bhayangkara Kendari, Kamis (7/3/2024) sekitar pukul 2.45 Wita.
Kekinian, banjir meluas ke wilayah Kabupaten Konawe. Jumat (8/3/2024), air meluap hingga ke bahu jalan menyebabkan akses ​​​​trans Sulawesi sempat mengalami lumpuh total.
Sebelumnya, bencana banjir juga melanda Kabupaten Kolaka dan Kabupaten Kolaka Timur pada bulan Januari dan Februari 2024. Beberapa fasilitas umum seperti jembatan dan sarana sekolah dilaporkan rusak. Kawasan pertanian padi di daerah itu ikut terdampak genangan banjir.Adm
