SULTRABERITA.ID, KENDARI – Kapolsek Ranomeeto, AKP Dedy Hartoyo membantah adanya penutupan akses jalan di gerbang masuk perbatasan Ranomeeto-Kendari. Blokade jalan sebagaimana banyak beredar di publik merupakan informasi hoax.
BACA JUGA :
- Dayumin Sabet Medali di Hangzhou China Ditengah Minimnya Perhatian Pemda Sultra Pada Cabor Dayung
- Pekerja Swasta di Kendari Tewas Usai Tabrak Mobil Mahasiswi di U-Turn Lepolepo
- Empat Kabupaten di Sultra Siaga Bencana Hidrometeorologi, BPBD Imbau Pemda Gerak Cepat
- Diknas Sultra: Gaji Guru P3K Dicairkan Oktober Ini!
- TikTok Shop Resmi Ditutup 4 Oktober, Transaksi Ditenggat hingga 5 November 2023
Hilir mudik kendaraan dan orang masih diperbolehkan. Namun, ada kebijakan pemberlakukan sistem pengawasan dan pencegahan menyusul pandemi Corona di Sultra.
Adanya sekat di badan jalan yang dibuat dalam rangka pemeriksaan dan sterilisasi kendaraan menggunakan cairan disinfektan bagi kendaraan yang hendak masuk atau keluar dari Kota Kendari.
Aturan ini, kata dia akan diberlakukan mulai besok pagi pukul 09.00 Wita. Tak hanya itu saja, pihaknya juga akan melakukan pendataan warga yang masuk maupun keluar dari Kota Kendari melalui gerbang Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan.
“Penutupan belum ada. Besok direncanakan dari Pemkot Kendari Forkopimda dan Camat Ranomeeto akan lakukan pengawasan. Bukan penutupan akses keluar. Dibuat sekat agar mudah diawasi yang lalu lalang. Kendaraan akan disemprotkan disinfektan,” jelas Dedy, Selasa 31 Maret 2020.
Kata dia, mengacu imbauan Walikota Kendari, Sulkarnain, sterilisasi kendaraan dibarengi pengukuran suhu tubuh bagi mereka yang melalui jalur perbatasan tersebut. Kebijakan tersebut resmi diberlakukan Rabu 1 April 2020.
“Yang siaga ada dari tenaga kesehatan, melibatkan TNI Polri. Belum ada info penutupan jalan. Itu hoax. Hanya pengawasan di jalur perbatasan yang diperketat karena Ranomeeto ini kan akses masuk orang luar dari Bandara Haluoleo,” pungkasnya. Adm