LAJUR.CO, KENDARI – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengingatkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersiap diri menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi basah yang diprediksi terjadi di penghujung tahun 2023.
Hal tersebut disampaikan Letjen Suharyanto saat puncak saat puncak peringatan Bulan PRB di Hotel Claro Kendari, Jumat (13/10/2023). Selain dihadiri sejumlah petinggi BNPB, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy diketahui ikut meramaikan acara puncak Bulan PRB tahun 2023 di Sultra.
Evaluasi BNPB, dampak fenomena El Nino seperti kemarau panjang dan kebakaran hutan dan lahan tak begitu signifikan di Sultra. Yang perlu diwaspadai justru bahaya ancaman bencana hidrometeorologi basah seperti dengan banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem yang diprediksi bakal terjadi pasca musim kemarau.
“Perhari ini ada 115 kejadian bencana di Sulawesi Tenggara yang nantinya sudah masuk musim hujan dari bulan Januari, Februari, Maret sudah mulai lagi hujan. Berdasarkan prediksi BMKG El-nino atau kekeringan akan sampai Januari dan Februari serta di bulan November dan Desember sudah mulai turun hujan. Mungkin di Sultra bulan depan sudah mulai banyak hujan harus diwaspadai dan jenis bencana yang mendominasi di Sultra adalah bencana hidrometeorologi basah,” jelasnya.
Peringatan Bulan PRB, kata dia, diharapkan menjadi momentum bagi Pemprov Sultra agar berbenah dan siaga menghadapi potensi bencana di atas.
Selaku tuan rumah rumah Bulan PRB 2023, Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto menyebut banyak pelajaran penting dipetik selama rangkaian penyelenggaraan Bulan PRB di Sultra. Diantaranya adalah menguatkan kembali komitmen dan kerjasama dalam rangka pengurangan risiko bencana.
Lebih jauh, Letjen Suharyanto secara umum mengatakan ada lima capaian kegiatan peringatan bulan PRB di Provinsi Sultra. Pertama event ini menjadi ajang sharing terkait pengurangan risiko bencana, memperkuat tali silaturahim dan memperluas jejaring koordinasi antar pegiat kebencanaan. Berikut membangun kesadaran bersama melalui dialog, mengembangkan kemandirian daerah menuju resiliensi dan terakhir mengembangkan kemitraan dan komitmen antara pemerintah, pemerintah daerah, lembaga usaha dan masyarakat dalam pembangunan berbasis PRB.
Ia pun menyampaikan tujuan arahan Presiden RI pada Rakornas PB BNPB 2023. Pertama adalah prioritaskan kesiagaan dan kewaspadaan masyarakat, kedua pengelolaan tata dan perizinan pembangunan hal berbasis mitigasi bencana, ketiga Identifikasi risiko bencana di daerah masing-masing.
Berikutnya keempat sediakan anggaran daerah yang memadai untuk penanggulangan bencana, kelima gunakan dana bersama untuk perlindungan masyarakat, keenam sederhanakan aturan untuk mempercepat pelayanan masyarakat dan ketujuh kontrol dengan ketat seluruh upaya penanggulangan bencana.
Sebagai informasi, setelah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Provinsi Aceh didapuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan peringatan Bulan Penanggulangan Risiko Bencana (PRB) tahun 2024. Estafet tuan rumah event nasional tersebut diumumkan saat puncak peringatan Bulan PRB di Kendari.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menyerahkan bendera pataka secara estafet dari Pj Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto ke Pj Gubernur Aceh Achmad Marzuki. Penyerahan bendera pataka ini menjadi simbol Provinsi Aceh siap untuk menjadi tuan rumah Bulan PRB Tahun 2024 mendatang. Adm
