SULTRABERITA.ID, KENDARI – Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Cabang Samratulangi mengambil langkah cepat menyusul berita dugaan uang palsu yang disinyalir keluar ATM Puuwatu Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagaimana dilaporkan salah seorang nasabah.
BACA JUGA :
- Kebakaran TPA Puuwatu, Kerugian Capai Miliaran Rupiah
- Berubah! Begini Konsep Baru Kelas Rawat Inap BPJS Kesehatan
- Haluoleo Half Marathon 2025: Target 3.000 Peserta, Hadiah Ratusan Juta Menanti
- Asmo Sulsel Bantu Korban Bencana Banjir di Makassar
- GenBI IAIN Kendari Perluas Penetrasi QRIS di Kabupaten Konut
Terkait informasi pemberitaan tersebut, Pemimpin KC BRI Kendari Samratulangi, Edy Muthalib menyatakan telah memanggil vendor pihak ketiga yang bertugas melakukan pengisian uang di ATM Puuwatu dan mengecek CCTV di sana.
BRI pun, lanjut dia, juga menghubungi nasabah bersangkutan yang melakukan transaksi di ATM tersebut guna klarifikasi.
Berdasarkan konfirmasi dari nasabah tersebut diketahui transaksi terjadi pada hari Senin tanggal 1 Juni 2020 di ATM SPBU Puuwatu pukul 13.30 WITA.
“Berdasarkan hasil klarifikasi tersebut KC BRI Kendari Samratulangi akan bertanggung jawab dan menindaklanjutinya dugaan uang palsu tersebut, seperti pengecekan CCTV kejadian dan lain-lain,” ujar Edy, Kamis 4 Juni 2020.
Kata dia, proses investigasi kini tengah dilakukan oleh internal BRI. Perusahaan perbankan berstatus BUMN itu diketahui juga berencana mengirim bukti uang nasabah diduga palsu tersebut ke pihak BI selaku lembaga yang memiliki otoritas merilis keaslian alat pembayaran resmi di Indonesia.
Khusus untuk vendor atau pihak ketiga yang bertanggungjawab dalam tugas pengisian uang di ATM Puuwatu, Edy menegaskan akan mengambil tindakan tegas jika terbukti uang yang didistribusikan berstatus palsu.
Tak menutup kemungkinan pihaknya akan memutus kerjasama dengan vendor tersebut lantaran insiden yang telah mencoreng citra BRI di mata publik.
“Orang di luar berpikir BRI yang mengisi uang di ATM. Tapi sebenarnya bukan. Kita menjalin kerjasama dengan vendor untuk tugas itu. BRI saat ini fokus ke core bisnis,” jelasnya.
Edy menyatakan sejak setahun terakhir KC BRI Samratulangi telah telah bekerjasama dengan pihak ketiga, vendor CRO yaitu PT Swadharma Sarana Informatika (SSI) untuk pengisian uang di ATM dalam rangka memaksimalkan pelayanan kepada nasabah.
Dengan begitu, BRI lebih fokus pada core bisnisnya dan memaksimalkan performa layanan pada nasabah.
“Tentu apabila benar uang tersebut dinyatakan palsu oleh Bank Indonesia, maka kami akan tegas memberikan teguran ataupun sanksi terhadap vendor tersebut,” sambungnya.
Edy mengimbau jika masyarakat mendapatkan uang palsu dari ATM, segeralah lapor ke bank terkait atau Bank Indonesia.
“Dengan langkah ini, Anda telah berperan dalam memutus rantai peredaran uang palsu,” imbaunya. Adm