LAJUR.CO, KENDARI – Maraknya kasus mafia Bahan Bakar Minyak ,(BBM) di Kota Kendari memancing reaksi keras dari kalangan mahasiswa. Kamis (1/8/2022), massa gabungan mahasiswa lintas organisasi melakukan aksi demo besar-besaran menuntut pengusutan kasus mafia BBM yang telah membuat resah masyarakat.
Selain menyuarakan kasus mafia BBM, massa juga meneriakkan penolakan atas rencana kenaikan BBM.
Massa aksi yang tergabung Front Sulawesi Tenggara Bergerak melakukan orasi mulai dari perempatan Pasar Baru menuju Kantor DPRD Sultra.
Massa yang menggelar unjuk rasa ini merupakan gabungan dari GMNI, HMI, IMM, LMND, dan PMII mendesak Presiden untuk mengevaluasi BPH Migas serta menuntut DPRD Sultra agar membentuk panitia khusus (pansus) guna memberantas mafia BBM bersubsidi.
Isi tuntutan massa ditanggapi anggota Komisi III DPRD Sultra Abdul Salam Sahadia saat menemui massa aksi unjuk rasa. Dirinya mengatakan bahwa DPRD Sultra juga menolak kebijakan kenaikan BBM.
DPRD Sultra, lanjut Salam menyatakan sepakat dengan tuntutan mahasiswa mengenai pembentukan pansus pengawasan mafia BBM di wilayah Sultra.
Pernyataan sikap massa aksi selanjutnya akan disampaikan di pemerintah pusat.
Di tempat berbeda, puluhan mahasiswa IAIN Kendari juga menggelar aksi unjuk rasa atas isu yang sama. Dipimpin Ketua BEM IAIN Kendari mereka berorasi secara bergantian menolak keras rencana pemerintah menaikkan harga BBM.
Kombes Pol Eka Faturrahman mengatakan, massa aksi dari mahasiswa IAIN Kendari berorasi di gerbang batas kota Kendari dilanjutkan di halaman SPBU Baruga.
Sekira pukul 12.20 Wita setelah melakukan orasi massa aksi langsung membubarkan diri kembali ke Kampus IAIN untuk melakukan konsolidasi.
“Selain melakukan koordinasi dengan Sekretariat DPRD Sultra, polisi melaksanakan pengaturan arus lalu lintas selama aksi berlangsung,” ujarnya. Red
