LAJUR.CO, KENDARI – Pertamina Patra Niaga Sulawesi menyepakati komitmen kerjasama suplai kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mendukung operasional Polda Sulawesi Tenggara. Khusus tahun 2025, Polda Sultra menggelontorkan sekitar Rp37 miliar untuk belanja BBM termasuk kebutuhan pelumas untuk seluruh satuan polres dan satker di institusi Polri tersebut melalui Pertamina.
Kesepakatan kerjasama antar kedua lembaga tersebut tertuang dalam perjanjian penyediaan BBM & pelumas tahun anggaran 2025 yang ditandatangani Region Manager Corporate Sales Sulawesi
PT Pertamina Patra Niaga Ferry Pasalini, Kepala Biro Operasional Polda Sultra Brigjen Pol Tumpal Damayanus & Kepala Biro Logistik Polda Sulawesi Tenggara Kombes Pol Leo Joko Triwibowo, Kamis (23/1/2025).
Ferry mengatakan, Pertamina secara kontinyu menyuplai kebutuhan BBM institusi Polri, termasuk Polda Sultra.
“Kami di Pertamina menjamin kebutuhan BBM untuk operasional Polda Sultra. Suplainya dari Pertamina di Sultra, Depot Kendari dan Depot Pertamina di Kota Baubau. Insyaallah secure. Kita kerjasama dengan SPBU juga untuk proses penyaluran,” jelas Ferry.
Brigjen Pol Tumpal Damayanus mengatakan, kebutuhan BBM yang disuplai Pertamina didistribusikan ke 21 satker, yang diantaranya tersebar ke 14 satuan Polres dan 5 satker di Polda Sultra. Dari total Rp37 miliar alokasi belanja BBM Polda, Rp588 juta diporsikan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Operasi Mantap Praja (OMP) tahun 2025.
“BBM yang kita pakai adalah BBM non subsidi, Pertamax dan Dexlite. Untuk distribusi ada yang disimpan di SPBU Polda Sultra karena hanya Polda yang punya SPBU, yang lain dititip ke SPBU terdekat,” jelas Kombes Pol Leo Joko Triwibowo.
Berbeda dengan tahun 2024, tahun ini alokasi belanja kebutuhan BBM Polda Sultra cenderung turun. Tahun lalu kuota belanja BBM korps Bhayangkara tersebut mencapai angka Rp56 miliar.
“Tahun ini Rp37 miliar, lebih sedikit karena 2024 ada ada Pilpres dan Pilkada, intensitas kegiatan meningkat,” pungkasnya.
Lebih lanjut, menghindari penyimpangan dalam proses distribusi BBM ke personel, Damayus berpesan agar proses pengawasan dilakukan secara ketat dengan memperhatikan aspek proporsional dan pengelolaan yang profesional. Adm