SULTRABERITA.ID, MUNA – Satu orang warga Muna yang terkonfirmasi positif terjangkit virus Corona dikabarkan baru saja menghadiri sebuah pesta di sebuah kampung. Persisnya di Sumpuo Kecamatan Tongkuno Kabupaten Muna.
Bahkan tanpa pengawasan, warga Muna yang resmi dinyatakan positif Corona pada Minggu 19 April 2020, sempat beberapa hari menginap di rumah keluarga bersangkutan yang juga berada di kecamatan tersebut.
BACA JUGA :
- ATM Bank Sultra di DKI Jakarta Bertambah, Terbaru Ada di Mess Pemprov
- 528 Hari Pengabdian Andap Budhi Revianto di Sultra, Delapan Isu Strategis Nasional Rampung
- Tri Berdayakan Calon Atlet Esports Lewat Ajang H3RO Masterclass
- Kemendikti Pastikan KIP Kuliah Aman, Tak Dipangkas Efek Efisiensi Anggaran
- Harga Emas Antam Cetak Rekor, Tembus Rp 1,7 Juta per Gram
“Beberapa hari yang bersangkutan berada di Sumpuo Tongkuno. Di sana ada acara. Dia tinggal serumah dengan saudaranya. Kakaknya kalau tidak salah. Ia salah satu yang diumumkan positif Corona kemarin,” ujar salah seorang dokter yang enggan disebutkan namanya itu pada Sultraberita.id, Senin 20 April 2020.
Saat dikonfirmasi terkait informasi ini, Jubir Gugus Tugas Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal mangaku sempat mendapat informasi sama tentang pasien positif Corona yang dibiarkan bebas keluar rumah tanpa pengawasan dari tim medis.
“Iya. Dengar itu infonya. Salah satunya itu (pasien positif) baru ke acara di Tongkuno,” ungkap Dokter Wayong sapaan akrab.
‘Santainya’ pengawasan pasien positif virus Covid-19 di Muna sangat disayangkan Jubir Gugus Tugas Covid 19 Sultra yang merangkap Ketua IDI Sultra itu.
Ia khawatir hal ini malah membuat penyebaran virus makin meluas dan masyarakat kian panik karena lemahnya pengawasan tim medis setempat.
Upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 pun menjadi sia-sia karena protokol pengawasan Covid-19 tidak diterapkan sebagaimana mestinya.
“Mestinya cepat ditracing. Dari awal prosedur karantina atau isolasi diberlakukan untuk mereka yang masuk ODP maupun PDP. Sekali lagi, Muna harus cepat melakukan tracing dan rapid untuk yang sudah kontak erat dengan pasien positif Corona di Tongkuno itu,” papar Dokter Wayong.
Kabupaten Muna sendiri seketika heboh lantaran tujuh warganya diumumkan positif terpapar Corona. Kota Jati ini bahkan langsung menempati urutan kedua setelah Kota Kendari yang masuk zona merah dengan jumlah pasien positif Corona tertinggi Bumi Anoa.
“Perempuan 57 tahun, laki-laki 43 tahun, perempuan 54 tahun, laki-laki 64, laki-laki 38 tahun, perempuan 57 tahun, perempuan 32 tahun. Pasien 3-9 domisili Kabupaten Muna,” ujar Jubir GT Covid-19 Sultra saat rilis data pasien Corona Sultra, Minggu 19 April 2020.
Kata Dokter Wayong, rerata pasien positif Corona asal Muna yang diumumkan kemarin masuk dalam kategori OTG (Orang Tanpa Gejala). Inilah mengapa banyak yang santai karena tidak menunjukkan gejala-gejala klinis pneumonia layaknya pasien Covid-19.
Setelah rapid test dan uji swab tenggorok, mereka pun langsung naik status menjadi pasien Positif Corona.
“Karena OTG jadi tidak dirawat. Masih dibiarkan bebas. Tapi mestinya dari awal prosedur isolasi atau karantina tetap dijalankan karena dikhawatirkan bisa menyebarkan virus ke masyarakat lain,” jelasnya lagi.
Menyangkut beda data informasi disampaikan Gugus Tugas Covid-29 Muna yang menyebut kasus Corona Muna masuk lewat cluster Bogor, dokter Wayong memiliki analisa berbeda.
Ia menyatakan sebagian besar warga Muna yang terjangkit Corona terindikasi masih terkait erat dengan kontak positif Covid-19 asal Ambon yang baru melakukan perjalanan di Muna pada 14 Maret lalu.
“Kalau dari Bogor artinya yang positif di Muna lebih banyak. Bisa ada ratusan. Karena rentang waktunya yang Bogor kan lebih dulu dari yang Ambon saat berkunjung ke Muna,” ucapnya.
“Tapi nanti dicek kembali. Kalau satu atau dua orang memang ada riwayat melakukan perjalanan ke Jawa (Bogor). Yang selebihnya itu tracing cluster Ambon Saparua. Kalau dari Ambon analisanya lebih sedikit (yang tertular). Virus ini kan ada masa inkubasi. Kalau memang dari Bogor, rentang waktu sangat jauh sekali, potensi penyebaran virus di Muna sangat besar. Ini harus dipikirkan serius pemerintah,” pungkasnya.
Sementara itu, Senin 20 April 2020 dirilis Gugus Tugas Covid-19 Sultra, belum ada tambahan kasus baru Corona. Total Coronavirus Case di Sultra kini berjumlah 36 orang dengan rincian 4 pasien sembuh, 2 pasien meninggal dan 30 kasus kasus lama.
Sementara sebaran Corona per daerah, Kota Kendari berada diurutan pertama dengan 23 pasien positif. Disusul posisi kedua Kabupaten Muna 7 kasus positif, Kabupaten Konawe 3 kasus konfirmasi positif, Kolaka Utara 2 kasus positif dan Kolaka 1 pasien positif. Adm