LAJUR.CO, KENDARI – Dua mahasiswi asal Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berbagi cerita hidupnya yang mengantarkan mereka menempuh perkuliahan di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Keduanya adalah Agnes Tasya dan Sri Ramdayani Abdi, masing-masing dari Palopo dan Sengkang, Kabupaten Wajo.
Selain memiliki kesamaan daerah asal, Agnes dan Sri juga memiliki visi mewujudkan mimpi bisa kuliah di UHO Kendari. Bedanya, Agnes mendapatkan kampus impiannya sedangkan Sri memilih UHO sebagai bentuk kepatuhan pada keinginan orang tuanya.
Agnes Tasya, seorang mahasiswa yang berasal dari Palopo, Sulsel dan memilih program studi Administrasi Bisnis di UHO. Semula, kampus impian Agnes bukanlah UHO. Namun, dirinya tetap bersyukur karena ia bisa diterima di kampus negeri terbesar di Sultra itu.
Sejak awal, dia sudah memiliki lingkaran pertemanan yang seru dan menyenangkan. Selain itu, dirinya juga mendapat dukungan dari keluarga yang bermukim di Kota Kendari sehingga tidak khawatir terkait kebutuhan tempat tinggal.
“Sebenarnya kalau impiannya itu bukan di sini, ini impian kedua, yang pertama ditolak jadi ke sini,” ucap Agnes Tasya, Rabu (04/09/2024).
Alasan Agnes memilih jurusan Administrasi Bisnis karena percaya jurusan ini memiliki peluang karir yang bagus dan memungkinkan dirinya untuk membangun perusahaan sendiri di masa depan.
“Tentunya pasti punya peluang karir yang bagus, bisa membangun perusahaan sendiri,” kata Agnes.
Menjadi maba di UHO adalah sebuah pengalaman yang penuh tantangan dan peluang bagi Agnes Tasya. Kampus negeri terbesar di Sultra ini merupakan kampus impian Tasya untuk menempuh perkuliahan demi mewujudkan cita-citanya.
Sementara itu, Sri Ramdayani Abdi mengambil jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Ia rela datang dari Kabupaten Wajo dan tinggal di Kota Kendari demi kehidupan barunya sebagai mahasiswa.
Meskipun UHO bukan kampus impian Sri sejak awal, namun Ia merasa bersyukur bisa menempuh pendidikan di universitas ternama yang memiliki banyak keunggulan. Awalnya, ia diarahkan oleh gurunya untuk memilih Fakultas Kehutanan agar bisa diterima di salah satu perguruan tinggi di Sulawesi Selatan.
Namun karena jurusan pilihannya berbeda dengan kemauan orang tua, maka ia pun harus pindah ke kampus lain dan menjatuhkan pilihan di UHO. Hal itu juga tidak begitu memberatkan bagi Sri, sebab jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat juga masih erat kaitannya dengan minatnya bersosialisasi langsung ke masyarakat.
“Orang tua ingin saya masuk jurusan Kesehatan Masyarakat. Jadi, untuk memilih yang aman saya pilih universitas lain. Jadi itu kita pindah di sini, dan alhamdulillah rezekinya di sini,” kata Sri.
Sebagai mahasiswa baru, Sri juga merasa sangat senang dan bersemangat ketika terlibat sebagai peserta dalam kegiatan paper mob. Baginya, paper mob ini sangat memberikan pengalaman berharga kepada para mahasiswa yang baru memulai kehidupan perkuliahan.
Paper mob adalah salah satu rangkaian acara penyambutan mahasiswa di suatu universitas, yang biasanya digelar untuk memperkenalkan seputar kehidupan kampus dan nilai-nilai yang dianut di dalamnya.
Baik Agnes maupun Sri memiliki harapan yang sama, yaitu lulus tepat waktu dan aktif dalam organisasi serta membangun jejaring pertemanan yang luas selama menjalani studi mereka di UHO.
Laporan : Ika Astuti