BERITA TERKINIDAERAHHEADLINEKESEHATAN

Warga Mubar Kapatuli Tolak Uji Swab di Muna, Rusman Emba Minta Bantuan Gubernur !

×

Warga Mubar Kapatuli Tolak Uji Swab di Muna, Rusman Emba Minta Bantuan Gubernur !

Sebarkan artikel ini

SULTRABERITA.ID, MUNA – Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Muna dilanda kekhawatiran atas sikap tidak kooperatif warga Muna Barat. Penyebabnya beberapa kontak erat pasien positif Covid-19 berdomisili di Muna Barat menolak mengikuti prosedur Swab Tenggorok yang digelar di RSUD Raha Kabupaten Muna.

BACA JUGA :

Sikap acuh Pemkab Mubar tak pelak membuat Bupati Muna, LM Rusman Emba gusar. Melalui Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Muna, dr La Ode Abdul Wahid Agigi, Pemkab Muna meminta Gubernur Sultra, Ali Mazi turun tangan.

Ia berharap Gubernur Ali Mazi mengubah SK Penunjukan RSUD Raha sebagai Rumah Sakit Rujukan Pasien Covid RS Muna Barat lantaran aksi penolakan uji swab tenggorok tersebut.

Baca Juga :  4 PTN yang Jalur Mandirinya Tanpa Uang Pangkal, Mana Saja?

Alasan Rusman Emba meminta sikap tegas 01 Sultra bukan tanpa sebab. Sebagai pusat rujukan pasien covid-19 Kabupaten Muna dan Buteng, Rusman Emba khawatir sikap acuh Muna Barat bakal mencoreng kinerja Gugus Tugas Covid-19 Muna mengawal percepatan penanganan Covid-19.

“Kalau semua prosedur penanganan Covid dipatuhi maka kami tidak keberatan dan ikhlas kalau RSUD Raha dijadikan Pusat Rujukan Covid Muna Barat dan Buton Tengah. Tetapi kalau sebaliknya kami tidak ikhlas dan memohon kepada Bapak Gubernur Sulawesi Tenggara untuk mengubah SK Penunjukan RSUD Raha sebagai Rujukan Covid RS Muna Barat. Cukup Buton Tengah saja,” ujar Dokter Wahid, Jumat 15 Mei 2020.

Ia menceritakan, seyogyanya beberapa kontak erat serumah (Tn PO) dari Muna Barat mengikuti tes diagnostik setelah menjalani isolasi di RSUD Raha sejak tanggal 30 April 2020.

Namun hingga pelaksanaan uji swab digelar pada tanggal 8-10 Mei lalu, Dinas Kesehatan Mubar tidak juga hadir mengikutkan warganya yang berstatus kontak erat pasien positif Corona guna tes lanjutan.

“Tanggal 6 Mei 2020 saya sebagai DPJP (Dokter Penanggung Jawab Pasien) sudah menghubungi Kabid P2 Dinkes Muna Barat (Pak H Rahman Saleh) untuk mendaftarkan kontak eratnya di tim Swab Gugus Tugas Provinsi Sultra. Tetapi sampai pelaksanaan swab kontak erat serumah Tn PO tidak didaftar untuk swab,” ujar Dokter Wahid.

Baca Juga :  DLH Sultra Kampanye Daur Ulang Sampah: Limbah PLN Jadi Paving Blok
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Muna, dr La Ode Abdul Wahid Agigi.

Tim Medis Covid RSUD Raha dan Gugus Tugas Covid Kabupaten Muna pun tak ingin dituding gagal melaksanakan tanggungjawab sebagai pusat rujukan pasien Corona.

“Jika terjadi ledakan kasus Covid-19 di Mubar secara sporadis akibat kelalaian lalu diisolasi di RSUD Raha. Ini kami rasakan ada ketidak adilan sehingga Gugus Tugas Provinsi Sultra harus turun tangan menangani masalah ini,” curhatnya.

Seharusnya, Pemkab Mubar patuh terhadap protokol Percepatan Pemutusan Rantai Penularan Covid-19 sebagaimana diterapkan Pemkab Muna. Gugus Tugas Covid Kabupaten/Kota, lanjut Dokter Wahid tidak perlu takut bila menemukan kasus swab positif.

Gugus tugas atau pemkab setempat bisa menerapkan cara-cara persuasif jika masih ada warga yang ngotot menolak mengikuti prosedur Swab Tenggorok.

“Ini prestasi buat gugus tugas kalau menemukan yang positif. Ada dua prinsip utama untuk memutus rantai penularan Covid yaitu temukan Covid swab positif lalu obati sampai sembuh. Kedua cegah penularan dengan sosial distancing, physical distancing, wajib pakai nasker, makan gizi seimbang, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir,” urainya panjang lebar.

Baca Juga :  Masa Kampanye Pemilu 2024 Dipangkas Jadi 75 Hari

Sebelumnya, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal sempat mengeluhkan hal sama. Kata dia, Pemkab Mubar menjadi satu-satunya daerah di Sultra yang urung melakukan uji Swab Tenggorok pada warga kontak erat pasien pasitif Covid-19.

Kabupaten digawangi LM Rajiun Tumada tidak bisa hanya mengandalkan rapid tes untuk mendeteksi kasus corona. Terlebih diagnosa alat tersebut tidak begitu akurat dibanding tes Swab Tenggorok.

“Tes diagnostik yang pasti untuk kasus Covid-19. Inilah mengapa kontak erat serumah pasien positif Covid-19 harus dilakukan swab,” ujar dokter Wayong sapaan akrab.

Sejauh ini Mubar dilaporkan masih nihil kasus positif Corona maupun PDP Covid-19. DOB pemekaran Muna ini hanya mencatatkan 75 OTG dan 3 ODP. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x