SULTRABERITA, KENDARI – Kartu Sultra Sehat dijanjikan Gubernur Sultra, Ali Mazi sebagai implementasi program Sultra Sehat Pemprov Sultra rupanya masih sulit diakses oleh masyarakat miskin.
Pengalaman peliknya memperoleh kartu kesehatan gratis dari pemerintah tersebut dibeber Direktur Rumpun Perempuan Sultra (RPS), Husnawati. Hal itu dialami kala dirinya membantu mengupayakan lima warga miskin di Kota Kendari agar mendapat kartu kesehatan gratis dari Program Sultra Sehat.
BACA JUGA :
- Prediksi Cuaca Sepekan ke Depan: Cuaca Ekstrem Bayangi Masa Pancaroba
- Lima Kandidat Bersaing Duduki Kursi Sekda Kota Kendari, Satu Pejabat Asal Konawe Ikut Nimbrung
- Rangkaian HUT Sultra: Wabup Kolut Hadiri Tabligh Akbar & Doa Bersama Ustadz Kondang Das’ad Latif
- Polresta Kendari Imbau Pengendara Kurangi Kecepatan, Cegah Laka Lantas Akibat Kehilangan Kendali
- Peringati Hari Pohon Nasional, Astra Motor Sulsel – DLH Makassar Aksi Penanaman Pohon
Upaya Husna berbuah nihil lantaran mendapat penolakan dari beberapa rumah sakit Kota Kendari dikunjungi.
“Ini sudah dua tahun (Gubernur Ali Mazi,red), kapan baru bisa diakses. Sudah beberapa kali kita ke rumah sakit di Kota Kendari dan Bahteramas. Ditolak, tidak ada,” ujar Husna, Jumat 21 Februari 2020.
Saat mencoba meregistrasi sejumlah warga miskin agar bisa memperoleh layanan kesehatan gratis, stok kartu sehat di sejumlah rumah sakit rujukan dinyatakan kosong alias tidak tersedia.
Ketika dikonfirmasi, staf rumah sakit rumah sakit mengklaim jika regulasi terkait Kartu Sultra Sehat belum selesai dibahas. Pihak rumah sakit pun tak berani memberi pelayanan kesehatan cuma-cuma pada pasien bersangkutan tanpa adanya jaminan Kartu Sultra Sehat.
“Sudah lima pasien miskin yang kita upayakan dapat penanganan medis gratis lewat Kartu Sultra Sehat. Sama sekali tidak bisa diakses. Katanya regulasinya belum ada. Terus kapan selesai sementara jabatan sudah mau habis,” tegas Husnah.
Beberapa masyarakat tidak mampu yang diupayakan memperoleh layanan kesehatan gratis, kata Husnah, menderita penyakit yang butuh biaya besar.
Inilah mengapa ia sangat berharap pemerintah memberi kemudahan akses layanan kesehatan gratis sebagaimana dijanjikan.
“Surat-surat yang dibutukan seperti keterangan tidak mampu sudah dilengkapi. Ada beberapa pasien tidak mampu di Nirae, Petoaha dan Benubenua yang baru-baru ini kita upaya dapatkan Kartu Sultra Sehat. Tapi ditolak. Mestinya kan dibagi ke semua rumah sakit. Ini malah tidak bisa diakses sama sekali alasan regulasi belum selesai,” papar Husna dengan nada kecewa.
Kartu Sultra Sehat diketahui merupakan salah satu dari lima pilar program unggulan duet AMAN yang digagas Gubernur Ali Mazi. Program ini membackup layanan kesehatan gratis bagi warga miskin yang tidak tercover sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).
Lewat program ini, Ali Mazi menjamin seluruh warga miskin di Sultra bisa mendapat service layanan medis memadai secara gratis. Adm