LAJUR.CO, KENDARI – Pertamina Patra Niaga Sulawesi berdalih peningkatan peningkatan konsumsi jenis Pertalite menjadi pemicu antrean parah pengisian BBM Subsidi di Kota Kendari selang beberapa waktu terakhir. Hal tersebut disampaikan Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Romi Bahtiar menjawab ramai fenomena kelangkaan BBM subsidi di Kota Lulo.
Sesuai data distribusi BBM di Kota Kendari, kenaikan konsumsi bergerak dari angka 387 Kilo Liter (KL) menjadi 418 KL, atau meningkat 109% secara supply.
Ia menegaskan, Pertamina berupaya untuk memenuhi ketersediaan BBM bagi masyarakat Kota Kendari dan sekitarnya.
Romi menyatakan, kondisi stok BBM untuk wilayah Kendari dalam kondisi yang relatif aman. Update kepada media disampaikan Selasa, (17/9/202), stok BBM di Integarted Terminal BBM Kendari yang merupakan tempat penerimaan, pendistribusian dan penyaluran BBM untuk jenis Gasoline seperti Pertalite sebanyak 2,7 ribu KL Pertamax mencapai 1,1 ribu KL, Pertamax Turbo berkisar 32 KL, sedangkan stok BBM untuk jenis Gasoil seperti Solar sebanyak 4,7 ribu KL.
“Pada periode Sabtu Minggu lalu, Pertamina menyebut telah menambah penyaluran untuk jenis BBM Gasoline yaitu Pertalite dan Pertamax untuk Kota Kendari sebanyak 418 kilo liter, jika dibandingkan dengan penambahan hari pada periode Sabtu Minggu lalu sudah meningkat 109%. Ini merupakan komitmen Pertamina agar kebutuhan masyarakat terpenuhi,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, kuota BBM subsidi diusulkan oleh pemerintah daerah setempat kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas). Usulan kuota kemudian dibahas oleh Kementerian ESDM yang selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Keuangan RI. Penetapan kuota selanjutnya diputuskan oleh DPR RI Komisi 7 & Banggar yang finalnya disampaikan kepada BPH Migas.
“Masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan, stok BBM di SPBU tercukupi, Pertamina menyalurkan BBM sesuai dengan kuota yang diberikan oleh BPH Migas,” jelas Romi.
Pembelian solar subsidi dengan menggunakan QR code saat ini mulai berlaku untuk propinsi Gorontalo dan saat ini seluruh SPBU telah menerapkannya. Untuk Propinsi Sultra pembelian Pertalite dengan menggunakan QR Code masih dalam tahap sosialisasi dan pendaftaran, tentunya dengan penerapan QR code akan memudahkan para pengguna yang berhak mendapatkan Pertalite bersubsidi.
BBM bersubsidi merupakan hak masyarakat kurang mampu agar mendapatkan energi dengan harga terjangkau. Karena itu, setiap penyelewengan terhadap BBM bersubsidi merupakan tindakan kriminal melawan hukum dan pelakunya akan berhadapan dengan aparat penegak hukum.
Jika masyarakat menemukan dan mencurigai adanya praktik–praktik kecurangan di lapangan, dapat melaporkan kepada aparat yang berwenang atau melaporkan ke Pertamina Call Center. Adm
