SULTRABERITA.ID, KENDARI – Tracing kasus positif Corona dari Cluster KM Dorolonda yang sempat dua kali berlabuh di Kota Baubau Sulawesi Tenggara medio April lalu membuahkan hasil. Berdasarkan Tes Swab, lebih dari 70 orang warga Sultra di tiga kabupaten dinyatakan positif terinfeksi wabah Covid-19.
BACA JUGA :
- Awal Tahun 2025, Jumlah Investor Pasar Modal Lampaui 15 Juta
- Perhiasan Penumpang Lion Air Rute Makassar-Kendari yang Hilang di Bagasi Akhirnya Ditemukan
- Lion Air Angkat Suara Terkait Kasus Pencurian Emas di Bagasi Penumpang Tujuan Kendari
- Tim Asistensi ASR-Ir Hugua: Program 100 Hari Kerja Fokus ke Janji Kampanye Realistis & Urgen
- Coretax Eror Terus, Urus Pajak Masih Pakai Sistem Lama
Temuan kasus coronavirus dari cluster KM Dorolonda diantaranya menyebar di Kabupaten Bombana dengan lebih dari 60 kasus, Kabupaten Wakatobi 6 orang dan sisanya di Kabupaten Buton Tengah (Buteng).
Juru Bicara Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal saat update data Covid-19 Sultra, Jumat 15 Mei 2020, mengatakan tambahan 16 kasus baru di Sultra, 15 kasus berasal dari Buteng.
Mereka yang dinyatakan positif Corona di Buteng berdasarkan uji swab RT-PCR diketahui bertautan dengan aktifitas KM Dorolonda.
8 Cluster Corona, Tiga dari Transportasi Laut, Dorolonda Dominan
Nyaris sepertiga konfirmasi positif Corona di Sultra yang berjumlah 183 (update Jumat 15 Mei 2020) bersumber cluster kapal pelni KM Dorolonda.
Ada tiga cluster kapal laut teridentifikasi membawa virus Corona di Sultra yakni KM Dorolonda, KM Lambelu dan KM Tidar.
Secara umum sebaran Covid-19 pada 11 kabupaten/kota di Sultra berasal dari delapan cluster yakni pelaku perjalanan umroh, pasien cuci darah, Sukabumi. Berturut, Muna/Bogor, KM Lambelu, KM Tidar dan Ijtima Ulama di Gowa Sulawesi Selatan.
Transmisi Corona dari KM Dorolonda menghentak publik lantaran memicu ledakan varian sindrom pernapasan akut tersebut pada tiga kabupaten sekaligus di Sultra.
Cluster KM Dorolonda sendiri pertama terdeteksi di Bumi Anoa sejak 30 April 2020. Kala itu Gugus Tugas Covid-19 Sultra mengumumkan 4 kasus baru Corona di Kabupaten Bombana dari telusur perjalanan kapal Pelni tersebut.
Pada 13 Mei 2020, kasus baru Covid-19 di Sultra seketika melonjak drastis. Ada tambahan 90 pasien baru dimana cluster KM Dorolonda menjadi mayoritas transmisi virus.
Menyebar di 11 Kabupaten, Baru 3 Kabupaten Yang Terdeteksi
KM Dorolonda merupakan salah satu armada kapal milik PT Pelni. Kapal ini mampu mengangkut hingga 2000 pax penumpang sekali trip.
KM Dorolonda perdana menjadi cluster baru penyebaran Covid-19 di Indonesia pada pertengahan April 2020.
Dikutip dari Kompas.com, pada 17 April 2020, sebanyak 19 ABK (Anak Buah Kapal) KM Dorolonda plus penumpang asal Jakarta terkonfirmasi positif Corona dengan status OTG.
Oleh Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro, KM Dorolonda dilaporkan melayani rute Tanjung Priok, Surabaya, Makasar, Baubau, Namlea, Ambon, Ternate, Bitung, Ternate, Ambon, Namlea, Baubau, Makassar, Surabaya dan finish kembali di Tanjung Priok.
Pelayaran KM Doloronda sempat dikarantina karena temuan awak plus penumpang dengan status positif Covid-19.
Sayang langkah ini telat menyelamatkan penumpang lain yang terlanjur terinfeksi selama pelayaran.
Di Kota Baubau sejak 7-13 April, KM Dorolonda memboyong 621 penumpang yang terdata sebagai warga dari 11 kabupaten di Sultra. Kapal tersebut berlabuh pada dua periode trip sepanjang medio April.
Rinciannya adalah Kota Baubau 184 orang, Buton Selatan 91 orang, Buton Tengah 122 orang, Wakatobi 99 orang, Muna 28 orang, Butur 9 orang. Berikut Konkep 1 orang, Kendari 8 orang, Muna Barat 2 orang, Buton 32 orang dan Bombana 45 orang.
Dari situ, perburuan cluster baru Covonarvirus dari kapal Pelni dilakukan. Termasuk di Sultra.
Hal ini juga sempat disampaikan Jubir Gugus Tugas Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal pasca mengetahui adanya warga Sultra yang masuk dalam manifest pelayaran kapal tersebut.
Termasuk kabar jika kapal penumpang tersebut sempat melalui rute Baubau untuk menurunkan sebagian penumpang.
Hasil uji swab 30 April 2020, Gugus Tugas Covid-19 Sultra mengumumkan 4 warga Bombana dengan riwayat perjalanan KM Dorolonda positif terinfeksi Coronavirus.
Disusul, Rabu 13 Mei 2020, Kabupaten Bombana langsung menyalib Kota Kendari sebagai zona merah dengan jumlah sebaran Corona tertinggi se-Sultra. Sebanyak 59 kasus baru Corona di kabupaten itu didapat dari telusur cluster KM Dorolonda. Berikut, 14 Mei 2020, ada tambahan 1 kasus baru di Bombana dari cluster sama.
Data Gugus Tugas Covid-19 Sultra, 15 Mei 2020, Buteng menyusul masuk sebagai pendatang baru zona merah covid dengan 15 kasus baru plus 1 kasus di Bombana. Khusus di Buteng, mayoritas kasus baru bertautan dengan aktifitas pelayaran KM Dorolonda.
Update Sabtu 16 Mei 2020, total 11 kabupaten di Sultra masuk dalam zona merah sebaran Covid-19 dengan kalkulasi 183 kasus positif Covid-19. Masing-masing Bombana 67 kasus, Kendari 48 kasus, Buteng 15 kasus, Muna 12 kasus, Kolaka Timur 9 kasus, Kolaka Utara 7 kasus, Konawe 7 kasus, Konawe Selatan 6 kasus, Wakatobi 6 kasus, Baubau 5 kasus dan Kolaka 1 kasus.
Berikut 1050 Orang Tanpa Gejala (OTG), 171 Orang Dalam Pemantauan (ODP), dan 21 Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sementara jumlah pasien sembuh berjumlah 19 orang, 160 pasien dalam perawatan intensif dan 4 pasien positif meninggal dunia.
“Agar diintensifkan surveylans dengan risiko besar. Minimal rapid test atau spesimen swab (uji swab tenggorok) dengan risiko paparan tinggi, kontak erat atau temuan data di tempat lain dengan risiko sama atau dengan moda transportasi sama dengan yang tertular virus,” pesan Dokter Wayong, sapaan Jubir Gugus Tugas Covid-19 Sultra yang juga Ketua IDI Sultra. Adm