LAJUR.CO, KENDARI – PT Pertamina Patra Niaga, sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero), mengumumkan penyesuaian harga jual produk BBM non-subsidi (Jenis Bahan Bakar Umum/JBU) di SPBU wilayah Sulawesi, yang berlaku mulai 1 September 2024.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Fahrougi Andriani Sumampouw menyampaikan, penurunan harga BBM berlaku untuk semua jenis BBM non-subsidi, termasuk Pertamax Series dan Dex Series.
“Penyesuaian harga ini merupakan hasil evaluasi berkala, dan harga bisa turun, naik, atau tetap tergantung pada tren minyak dunia dan nilai tukar rupiah,” jelasnya.
Fahrougi juga menambahkan, harga BBM saat ini mengikuti mekanisme pasar, dengan mempertimbangkan harga publikasi minyak seperti Means of Platts Singapore (MOPS) atau Argus serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Harga baru per 1 September 2024 telah sesuai dengan Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan dari Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui SPBU.
Di Provinsi Sulawesi, harga baru untuk BBM adalah sebagai berikut:
– Pertamax (RON 92) turun menjadi Rp13.250 per liter, dari sebelumnya Rp13.500 per liter.
– Pertamax Turbo (RON 98) turun menjadi Rp14.800 per liter, dari sebelumnya Rp15.800 per liter.
– Dexlite (CN 51) turun menjadi Rp14.400 per liter, dari sebelumnya Rp15.700 per liter.
– Pertamina Dex (CN 53) turun menjadi Rp14.900 per liter, dari sebelumnya Rp16.000 per liter.
– Pertalite (RON 90) tetap Rp10.000 per liter sejak 1 September 2022.
– Solar subsidi tetap Rp6.800 per liter.
“Selain penurunan harga, kami juga menawarkan berbagai promo dan loyalitas bagi pengguna aplikasi MyPertamina. Pertamina berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah Sulawesi. Stok BBM, baik subsidi maupun non-subsidi, dalam kondisi aman,” pungkas Fahrougi. Adm
