LAJUR.CO, KENDARI – Animo masyarakat Sulawesi Tenggara melaksanakan ibadah umrah meningkat drastis sejak pemerintahan kembali melonggarkan kebijakan perjalanan luar negeri pasca pandemi Covid-19.
Diketahui, dua tahun sudah pemerintah menyetop aktivitas perjalanan umrah akibat pandemi. Praktis, sejak kebijakan ini dilonggarkan, masyarakat berbondong mengobati kerinduan memeluk ka’bah lewat umrah.
“Dua tahun kami vakum yakni di tahun 2020 hingga 2021, dan setelah dibuka kembali akses ke Tanah Suci jumlah pendaftar umrah meningkat drastis,” kata Analis Kebijakan Bidang Pengurusan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sultra La ode Halaidi, Rabu (19/10/2022).
Data Kemenag Sultra tahun 2022, total jamaah yang melaksanakan ibadah sunnah ke tanah suci tercatat mencapai 4.851 orang. Jumlah ini terhitung sejak periode Januari hingga September.
Analis Kebijakan Bidang Pengurusan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Sultra La ode Halaidi mengatakan, tren signifikan pemberangkatan umrah di Sultra terjadi pada periode bulan Juli yang berlanjut hingga Agustus dan September.
“Peningkatan terus terjadi pasca pengurusan haji di bulan Juli sebanyak 812 jamaah, dan bulan Agustus mencapai ribuan orang. Pada Agustus ada 1.087 serta meningkat lagi di bulan September sebanyak 1.172 jamaah. Kita selalu melihatnya dari data rekomendasi vaksin meningitis yang memang untuk tujuan ibadah umrah,” jelas La Ode Halaidi.
Ia mengatakan, angka tersebut naik berkali-kali lipat dibanding tahun 2019 dimana masyarakat masih leluasa terbang ke Mekkah.
“Di tahun 2019 jamaah hanya sekitar 250 orang perbulan. Ini di tahun 2022 terus meningkat hingga 4.851 jamaah umroh dan 47.236 jamaah haji,” tambahnya.
Ia memprediksi pemberangkatan umrah akan terus melesat hingga akhir tahun. Kendari merogoh biaya tinggi, mereka yang tidak mendapat kuota pemberangkatan haji lantaran daftar tunggu yang cukup lama rerata memilih jalan pintas lewat umrah. Dengan begitu, para jamaah bisa melihat langsung kabah sekaligus merasakan nikmat menjalankan ibadah di tanah suci layaknya ibadah haji.
“Ya daftar tunggu haji di Sultra kan cukup lama. Tarif umrah juga naik, tapi antusias tetap tinggi. Karena ini satu-satunya jalan mereka bisa ke tanah suci. Mereka rela, karena ini ibadah sekali seumur hidup. Belum tentu ada kesempatan melihat kabah,” ujar La Ode Halaidi.
Sebelumnya diberitakan jika layanan pengurusan dokumen paspor di Kantor Imigrasi Kelas I Kendari meningkat drastis pada tahun 2022. Menurunnya angka Covid-19 disusul pembukaan kembali aktivitas penerbangan internasional oleh berbagai negara mendorong antusias masyarakat mengurus dokumen paspor yang memang menjadi syarat perjalanan luar negeri.
Sejalan dengan itu, aktivitas pengurusan paspor di Kota Kendari juga mengalami tren positif. Kepala Seksi Lalulintas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kendari Indra Gunawan menyatakan pihaknya melayani rerata 80 hingga 100 dokumen paspor per hari.
Masyarakat yang mengajukan pembuatan paspor didominasi untuk kebutuhan perjalanan umrah, disusul mereka yang bertujuan melanjutkan studi di luar negeri serta keperluan lain seperti perjalanan wisata.
“Sejak awal tahun 2022 negara negara di dunia sudah membuka pintu pintu negara, animo masyarakat untuk mengurus paspor meningkat signifikan. Didominasi 95 persen masyarakat yang mau umrah. Kemudian pendidikan, dan keperluan lain seperti wisata,” kata Indra diwawancarai belum lama ini. Red
LAPORAN : FITRI
EDITOR: JENI
