SULTRABERITA.ID, KENDARI – Gubernur Sultra, Ali Mazi saat ini tengah melakukan lawatan ke Negara Jerman. Persisnya di Rhine-Westphalia Utara.
Di sini berdiri salah satu institusi rumah sakit jantung terkemuka dunia, Heart and Diabetes Centre NRW Bad Oeynhausen, yang menjadi lokasi kunjungan Gubernur Sultra dua periode itu.
BACA JUGA :
- Tim Asistensi Bahas 15 Program Prioritas ASR-Ir Hugua 100 Hari Pascapelantikan
- Tenggelam di Saluran Irigasi, Bocah Perempuan Konawe Ditemukan Tewas
- Keuntungan Sertifikasi Halal untuk Pelaku Usaha
- Damkar Kendari Tangkap Ular Panjang 3 Meter di Pemukiman Warga Abeli
- 7 Penyakit Akibat Pembuluh Darah Pecah dan Penyebabnya
Kedatangan Ali Mazi di rumah sakit tersebut bukan tanpa alasan. Gubernur yang juga pengacara itu ingin melihat teknologi mutakhir pengobatan pengobatan jantung di NRW Bad Oeynhausen untuk kemudian diadopsi di RS Pusat Jantung Sultra yang digagasnya.
RS Jantung Sultra bertaraf internasional berlokasi di eks RSUD Sultra tersebut kini tengah dalam tahap pembangunan fisik.
Pusat Jantung dan Diabetes North Rhine-Westphalia Utara, RS Bad Oeynhausen diketahui merupakan bagian institusi dari Rumah Sakit Universitas Ruhr.
Mengutip Wikipedia, rumah sakit ini masuk nomor satu di dunia untuk perawatan penyakit jantung, peredaran darah dan metabolisme. Menjadi rujukan urusan penanganan bedah jantung dunia.
Tak ayal, Ali Mazi menunjuk NRW Bad Oeynhausen sebagai kiblat program pembangunan RS Jantung Internasional Sultra. Pemprov Sultra dikabarkan membangun kerjasama dengan rumah sakit Jerman itu untuk program aplikasi medis RS Jantung Internasional Sultra.
Menilik sejarah, RS ini berdiri tahun 1980. Rumah Sakit NRW Bad Oeynhausen tercatat sukses melakukan transplantasi jantung pada 13 Maret 1989.
Sejak itu, ribuan pasien berpenyakit jantung parah terselamatkan lewat bedah transplantasi jantung.
Siapa sangka, Presiden RI kedua, Soeharto pernah dirawat di rumah sakit Jerman tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Presiden Soeharto diterbangkan ke Jerman guna memeriksakan kesehatannya di rumah sakit Bad Oeynhausen sejak 9 -11 Juli 1996 .
Ketua tim dokter Soeharto adalah Prof Reiner Koerfer. Kala itu, ia menyimpulkan Presiden lebih sehat dari yang diduga. Untuk orang setua Presiden Soeharto (75), kondisi kesehatannya sangat baik.
Selain fokus ke urusan penyakit jantung dan diabetes, ada sejumlah fasilitas perawatan kesehatan lain terdapat di Bad Oeynhausen.
Diantaranya klinik Rehabilitasi Maternus berkaitan dengan rehabilitasi untuk kondisi ortopedi, degeneratif, dan neurologis. Klinik am Korso menangani gangguan makan. Klinik Rehabilitasi Median mengkhususkan diri pada rehabilitasi untuk pasien Muslim. Adm