BERITA TERKINIDAERAHHEADLINEKESEHATAN

Rapid Test Corona : Muna 11 Orang Positif, Rujab Gubernur Steril

×

Rapid Test Corona : Muna 11 Orang Positif, Rujab Gubernur Steril

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Foto : Ist

SULTRABERITA.ID, KENDARI – Gugus Tugas (GT) Covid-19 Sultra melaporkan hingga kini sebanyak 554 kali rapid test dilakukan di daerah guna mendeteksi sebaran Virus Corona di Bumi Anoa.

BACA JUGA :

Rangkaian test cepat Corona di Kabupaten/ Kota se-Sultra, GT Covid-19 Kabupaten Muna melaporkan hasil reaktif Covid-19 di Kota Jati terbilang tinggi. Dari 27 orang mengikuti rapid test Corona, 11 orang diantaranya terdeksi positif Covid-19.

“Reaktif itu (+) (artinya positif,red),” singkat Jubir Gugus Tugas Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal, Senin 13 April 2020.

Disusul Kota Kendari, dimana rapid dilakukan pada dua rumah sakit plat merah plus dua rumah sakit swasta.

Rapid tes berhasil mengindikasi 8 kasus indikasi positif Corona dengan rincian ; RS Bahteramas 5 positif dari 218 test ; RS Kota Kendari nihil kasus dari 17 rapid test ; RS Santa Ana 3 positif dari 27 orang yang mengikuti prosedur rapid test.

Baca Juga :  Ada 1.312 Investor Saham Baru di Sultra Awal Tahun ini

Berikut Kabupaten Konawe sebagai daerah pertama deteksi pandemi Corona, dilaporkan telah melakukan 76 rapid test terhadap warga yang diduga kontak erat dengan kasus Covid-19. Hasil test cepat hanya mendeteksi 1 orang positif Corona.

Khusus Rujab Gubernur Sultra, total 72 orang dilaporkan menjalani rapid test. Hasilnya, semua steril dari kontaminasi wabah Corona.

Data sebaran dan hasil Rapid Test se-Sultra. Foto : Gugus Tugas Covid-19 Sultra.

Beberapa daerah lain yang telah menerima distribusi rapid test ikut melaporkan hasil uji cepat Corona terhadap warganya. Diantaranya Konawe Selatan, Konawe Utara, Konawe Kepulauan, Kolaka, Kolaka Timur, Kolaka Utara, Kota Baubau, Buton Utara dan Buton Selatan. Semuanya menunjukkan negatif Corona (non reaktif).

Hingga sekarang, Gugus Tugas Covid-19 Sultra melaporkan telah mendistribusikan 1.705 paket rapid test ke seluruh kabupaten kota se-Sultra. Dimana Kota Kendari dan Kabupaten Muna mendapat prioritas rapid test terbanyak.

Baca Juga :  Gempa Tektonik Tektonik 4,2 SR Guncang Kabupaten Muna

Terkait data adanya hasil positif dari tes cepat virus Corona, Jubir Gugus Tugas Covid-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal menyatakan rapid test tidak bisa serta merta menjadi vonis pasien terpapar Corona.

Hasil rapid test sebagai petunjuk awal tim medis melakukan rangkaian tes diagnostik melalui uji swab tenggorok.

“Kembali ke penjelasan awal, rapid-test adalah screening, seleksi atau tapis,” jelasnya.

Ia menegaskan, uji swab tenggoroklah menjadi patokan vonis kasus Corona oleh tim Gugus Tugas Covid-19.

“Diagnostik itu swab tenggorok, rapid-test itu screening,” sambung Dokter Wayong sapaan akrab.

Khusus Muna dengan laporan hasil rapid test positif yang terbilang banyak, Ketua IDI Sultra itu mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji swab tenggorok untuk mengonfirmasi kasus positif Corona baru di Kabupaten Muna.

“Masih akan di Swab dulu (Muna). Tim dari provinsi yang turun karena di sana SDM belum memadai untuk prosedur pengabilan sampel tenggorok ke pasien yang terindikasi positif hasil rapid test kemarin,” ujar dokter Wayong beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  DLH Sultra Kampanye Daur Ulang Sampah: Limbah PLN Jadi Paving Blok

Lebih jauh, beberapa kasus positif Corona di Sultra, kata Dokter Wayong dideteksi hanya lewat Uji Swab Tenggorok.

“Beberapa yang di swab kan tanpa rapid-test, karena rapid test datang belakangan. Ada yang di swab sebelumnya tanpa rapid test. Dari 173 orang itu SWAB, ada yang tanpa rapid-test ada didahului rapid test. Dari 173 yang di swab, menghasilkan 16 kasus konfirmasi positif. Masih ada yang ditunggu hasilnya,” papar Rabiul.

Merujuk data Gugus Tugas Covid-19, Senin 13 April 2020 di Sultra kasus positif Corona berjumlah 16 pasien dimana 1 pasien dinyatakan telah sembuh, 1 pasien meninggal dunia. Sejauh ini belum ada tambahan kasus baru positif corona di Sultra.

Berikut Pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona berjumlah 19 pasien, Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 364 orang, Orang Tanpa Gejala (OTG) berjumlah 95 kasus. Adm

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x